1 month ago
1 min read

Hamas Kirim Delegasi Gencatan Senjata ke Mesir

Pengiriman delegasi Hamas dibenarkan oleh seorang petinggi Hamas, Izzat al-Rishq. (Foto: Delcampe)

JAKARTA – Hamas telah mengirimkan perwakilan mereka untuk mendalami kemajuan perundingan gencatan senjata yang tengah dilakukan di Kairo, Mesir. Tapi, mereka menyatakan tidak akan terlibat dalam perundingan tersebut secara langsung.

Pengiriman delegasi Hamas dibenarkan oleh seorang petinggi Hamas, Izzat al-Rishq. Dan kabar mereka tidak akan berpartisipasi secara langsung dibenarkan oleh seorang petinggi lainnya yang berbicara secara anonim.

Terkini, perundingan gencatan senjata itu dihambat oleh desakan oleh Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, kalau hal itu harus menyertakan izin bagi Israel untuk menempatkan tentaranya di perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi.

Tidak hanya itu, Netanyahu juga mendesak agar Israel diizinkan menempatkan tentaranya di Koridor Netzarim yang memisahkan Jalur Gaza Utara dan Jalur Gaza Selatan.

Hamas sendiri telah menolak desakan Netanyahu itu. Menurut mereka, permintaan Netanyahu berkebalikan dengan rancangan perdamaian yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada akhir Bulan Mei.

Mereka mengatakan telah setuju dengan perjanjian gencatan senjata yang sudah ada. Tapi mereka menolak diadakannya ronde-ronde perundingan gencatan senjata baru karena merasa proposal yang sudah ada mengalami perubahan yang signifikan.

Netanyahu beralasan Israel harus bisa mencegah penyelundupan senjata dari Mesir ke Jalur Gaza oleh Hamas. Oleh karena itu, mereka ingin menempatkan tentara mereka di Koridor Philadelphi.

‘Amerika tidak memberikan jaminan’

Akan tetapi, pemerintahan Mesir yang dikepalai oleh Presiden Abdel Fatah al-Sisi mengatakan pihaknya telah menindak terowongan-terowongan penyelundupan yang ada di wilayahnya.

Mereka juga merasa kalau kehadiran tentara Israel di Koridor Philadelphi akan memunculkan pertanyaan soal kedaulatan Mesir di wilayah tersebut.

Seorang pejabat Mesir yang berbicara kepada Associated Press dengan anonimitas mengatakan kalau AS tidak memberikan jaminan terhadap janji-janji yang dibuat untuk gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Amerika menawarkan janji-janji (mengenai gencatan senjata), bukan jaminan,” katanya.

Ia juga mengatakan kalau bentuk kesepakatan gencatan senjata yang kini ada tidak bisa diterima oleh Hamas.

“Hamas tidak akan menerima hal ini, karena hal ini berarti Hamas akan melepaskan sandera sipil sebagai imbalan atas jeda pertempuran selama enam minggu tanpa jaminan untuk melakukan negosiasi gencatan senjata permanen,” lanjutnya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Hezbollah Kembali Serang Israel

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Israel dan Hezbollah Saling Serang

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan

Warga Israel Mengaku Tak Dilukai Hamas Selama Disandera

JAKARTA – Noa Argamani, yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di