2 months ago
1 min read

Menkominfo: Rakyat Kasihan Dihisap Judol

Menkominfo Budi Arie Setiadi. (Foto: Humas Kominfo)

JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi, mengatakan kalau semua pihak sudah tahu tahu mengenai permasalahan judi online (judol).

Menurutnya, semua pihak, termasuk aparat-aparat penegak hukum, sudah paham dengan masalahnya. Hanya saja belum ada ‘niat’ dari pihak-pihak yang bersangkutan untuk melakukan penindakan.

“Semua udah tahu lah. Tanya aja polisi juga udah tahu. Orang-orangnya udah tahu. Aparat penegak hukum udah tahu. Cuman ini (masalah) will (niat) aja,” katanya.

Budi Arie mengatakan penindakan terhadap judol membutuhkan waktu. Tapi ia menyampaikan kalau masalah judol terus berlanjut, maka rakyat akan mengarahkan perhatian mereka kepada kinerja para aparat penegak hukum.

“Saya nggak bilang gitu, mereka perlu waktu. Kita tunggu aja. saya sih udah (kasih) warning sama mereka, hati-hati loh. Nanti suatu saat rakyat pasti akan sadar dan mengarahkan (perhatian) kepada kinerja aparat penegak hukum,” sambungnya.

Ia menyorot perhatiannya kepada gerakan-gerakan perlawanan yang mulai dilakukan oleh rakyat sekarang.

“Berapa lama sih barang busuk bisa ditutupin? Iya kan, ini gerakan perlawanan rakyat terhadap judi online juga udah masif. Spanduk-spanduk bertebaran, (bunyinya) tangkap bandar judi online,” lanjutnya.

‘Masa kalian tega?’

Ketika ditanya siapa saja lima orang yang disebut-sebut sebagai bandar-bandar judol di Indonesia. Budi Arie mengatakan ada yang merupakan orang Indonesia dan juga Singapura.

“Iya di Indonesialah. Orang Indonesialah. Ada satu orang Singapura. Yang satu udah di Singapura. Ya orang Indonesia,” ungkapnya,

Budi Arie menyampaikan kalau ia tidak memberantas judol karena menyimpan kebencian kepada orang per orang.

“Begini loh, saya ini sama bandar judi online ini kenal nggak, personal juga nggak. Maksudnya saya memberantas judi online bukan karena kebencian saya pada orang per orang. Si A (atau) si B, nggak,” jelasnya.

Ia tidak bergerak atas dasar kebencian. Tapi berdasarkan rasa keprihatinan terhadap rakyat yang kehidupannya berantakan karena judol.

“Saya nggak kenal. Gimana saya mau benci. Saya cuman menyayangi rakyat. Kasihan dong rakyat elu hisap begitu, ntar keluarganya berantakan, anaknya berantakan. Masa sih mau bisnis di tengah (penderitaan) atau menghisap darah rakyat gitu. Tega, masa kalian tega?” tandasnya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Menkominfo: Akses Masyarakat ke Judol Turun 50 Persen

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Menkominfo: AS Berkomitmen Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia

JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat melalui Duta Besar Amerika Serikat

Penasihat Prabowo dan Menkominfo Bicara Empat Mata Soal Ekonomi Digital

JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia 2003-2008 dan Ketua Dewan Pakar TKN