JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS) sekaligus bakal calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris, telah menekan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, soal situasi kemanusiaan yang ‘genting’ di Jalur Gaza.
Kamala juga menyatakan tidak akan tinggal diam mengenai perang Israel-Hamas yang sedang terjadi di Jalur Gaza saat ini.
Menurutnya, apa yang terjadi di Jalur Gaza sangat menghancurkan. Gambaran-gambaran anak-anak yang mati dan orang-orang kelaparan yang harus mengungsi menjadi sumber keprihatinan.
“Apa yang terjadi di Gaza selama sembilan bulan terakhir sungguh menyedihkan. Gambaran anak-anak yang meninggal dan orang-orang kelaparan yang putus asa yang melarikan diri demi keselamatan, terkadang mengungsi untuk kedua, ketiga, atau keempat kalinya,” ujarnya.
Pada saat yang bersamaan, Kamala mengakui bahwa Israel memiliki hak untuk mempertahankan diri mereka sendiri.
Ia juga mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memulai perang Israel-Hamas yang terbaru.
Akan tetapi, Kamala juga memperlihatkan sikap yang kritis. Cara Israel untuk mempertahankan diri dari serangan Hamas itu juga harus diperhatikan.
Menurutnya, tragedi-tragedi yang terjadi di Jalur Gaza tidak bisa diabaikan. Dan Kamala menegaskan kalau dirinya tidak akan tinggal diam
“Kita tidak bisa mengabaikan tragedi ini (di Gaza). Kita tidak bisa membiarkan diri kita mati rasa terhadap penderitaan ini dan saya tidak akan diam,” katanya.
‘Saatnya gencatan senjata’
Ia menyerukan pembentukan negara Palestina yang merdeka. Dan agar Netanyahu menyepakati suatu perjanjian bersama Hamas untuk mengadakan gencatan senjata dan membebaskan tawanan-tawanan yang masih di sandera.
Kamala mengatakan kepada Netanyahu sudah tiba waktunya untuk menyepakati gencatan senjata yang juga akan memulangkan para sandera dari Jalur Gaza.
“Seperti yang baru saja saya sampaikan kepada Perdana Menteri Netanyahu, inilah saatnya untuk menyelesaikan kesepakatan ini,” sambungnya.
Beberapa waktu lalu, Netanyahu melakukan kunjungan ke AS. Ia datang ke Washington District of Columbia (DC) untuk berpidato di Kongres AS mengenai perang Israel-Hamas yang masih berlangsung.
Dalam pidatonya, Netanyahu menyerukan kemenangan total Israel atas Hamas dalam perang tersebut.
Sebagai Presiden Senat, Harris sendiri tidak menghadiri pidato Netanyahu. Tapi ia meminta agar langkahnya tidak diartikan sebagai boikot.* (Bayu Muhammad)
Baca juga: Politisi Berdarah Palestina Protes saat Netanyahu Pidato
[…] Baca juga: Kamala Harris Tidak akan Diam soal Perang di Gaza […]
[…] Baca juga: Kamala Harris Tidak Akan Diam soal Perang di Gaza […]