2 months ago
1 min read

Jumlah Jemaah Wafat di Haji 2024 Turun Dibanding 2023

Jemaah haji di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. (Foto: Humas Kemenag)

JAKARTA – Rangkaian Ibadah Haji 2024 di Arab Saudi telah berakhir. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melaporkan jemaah yang wafat hingga masa operasional Ibadah Haji 2024 berakhir sebanyak 461 orang.

Berakhirnya rangkaian Ibadah Haji 2024 ditandai dengan kepulangan jemaah Haji kelompok terbang (kloter) 30 asal embarkasi Kertajati (KJT-3) pada Hari Senin (22/7/2024) lalu. Rombongan tersebut terbang dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) dengan menggunakan maskapai Saudi Airlines.

“Hingga akhir fase operasional jemaah haji reguler wafat pada musim haji tahun ini yaitu berjumlah 461 orang,” lapor PPIH seperti yang disampaikan oleh Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag), Widi Dwinanda, Senin (22/7/2024).

Widi juga melaporkan masih ada 62 jemaah asal Indonesia yang dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi hingga berakhirnya operasional Ibadah Haji 2024. Ia mengatakan bahwa itu tetap jadi tanggung jawab pemerintah Indonesia.

“Semua jemaah haji yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi tetap menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia hingga jemaah dapat kembali ke Indonesia,” jelasnya.

Jumlah jemaah Haji yang wafat pada Ibadah Haji 2024 lebih sedikit dibandingkan tahun sebelumnya.

Sebelumnya, data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) menunjukkan ada sebanyak 773 jemaah Haji yang wafat selama penyelenggaraan Ibadah Haji 2023 lalu.

Sementara itu, seperti yang dilaporkan oleh PPIH, jumlah jemaah Haji yang wafat pada tahun ini turun menjadi 461 orang.

Para jemaah Haji yang wafat selama penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 mayoritas sudah lanjut usia (lansia) dana berisiko tinggi. Adapun jemaah Haji yang usianya paling tua saat wafat dalam Ibadah Haji 2024 berumur 96 tahun.

‘Haji ramah lansia’

Dalam penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 ini, pemerintah Indonesia mengusung tagar “Haji Ramah Lansia.” Hal itu dilakukan disertai sejumlah inisiatif.

Beberapa inisiatif yang dilakukan adalah istitha’ah kesehatan, menghadirkan petugas layanan lansia, bimbingan manasik lansia, dan pengkloteran yang mempertimbangkan komposisi jemaah lansia dan non-lansia.

Kemudian, pemerintah juga memangkas waktu baik seremoni pelepasan maupun penyambutan jemaah Haji.

Bersamaan dengan itu, pemerintah juga mempersiapkan layanan asrama ramah lansia seperti alat bantu jalan, dokter geriatri, psikiater, dan tenaga-tenaga medis lainnya. Mereka juga menyediakan kamar khusus lansia di lantai bawah dan kendaraan khusus untuk memudahkan mobilitas kegiatan lansia dari aula ke kamar.

Program safari wukuf khusus dan tanazul lansia juga dijalankan dalam Ibadah Haji 2024. Dalam skema baru, pemerintah melakukan mabit di Muzdalifah dengan cara murur, yaitu melintas tanpa perlu turun dari kendaraan. Hal itu diperuntukkan bagi para jemaah lansia dan disabilitas.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Haji 2024 di Mina Dikritik, Anwar Abbas: Gunakan Matematika

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Enam Upaya Peningkatan Kualitas Haji

JAKARTA – Kementerian Agama menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi

Menag Siap Terima Panggilan dari Pansus Haji 2024

JAKARTA – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan siap