JAKARTA – Politisi senior, Pandapotan Nababan, menilai Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dan Dewan Pertimbangan Agung (DPA) sama saja. Keduanya hanya memiliki nama yang berbeda ketika disebutkan.
Seiring dengan persamaan itu, pria yang kerap disapa Opung Panda itu memprotes Wantimpres dan DPA karena dianggap tidak ada marwahnya.
“Saya pikir Wantimpres dan DPA itu kan sama-sama aja, namanya aja (beda). Cuma nggak ada marwah-marwahnya itu, nggak ada itu Marwah,” ujarnya di Total Politik.
Adapun DPA sendiri berfungsi untuk memberikan pendapat mereka kepada presiden, baik jika diminta maupun tidak diminta.
“Dewan Pertimbangan Agung, itu yang saya katakan tadi, diminta atau tidak diminta oleh presiden memberikan pendapat,” terangnya.
Opung Panda berharap kehadiran DPA dan Wantimpres di Indonesia bisa mengingatkan pemerintah sehingga mereka mengubah kebijakannya.
“Sejarah republik ini, kita pernah mendapat cerita, gara-gara DPA mengingatkan, maka (jadinya) begini. Gara-gara Wantimpres mengatakan (jadi begini), walaupun tidak dipublikasikan secara terbuka,” lanjutnya.
Akan tetapi, hal itu tidak ditemukan. Dan Opung Panda menilai kalau Wantimpres dan DPA hanya sekadar menjadi asesoris saja.
“Tapi nggak ada itu. Jadi ini asesori-asesori yang nggak ada gunanya kita bahas gitu loh. Nggak ada manfaatnya, artinya untuk kita bahas,” tandasnya.*