1 year ago
1 min read

Puluhan Warga Palestina Tewas Dibom Israel

Warga Gaza yang terluka akibat bom Israel dinaikkan ke ambulans. {Foto: Aawsat}

JAKARTA – Sekurang-kurangnya 60 warga Palestina di Jalur Gaza terbunuh dalam pengeboman terkini yang dilakukan oleh Israel.

Operasi militer tersebut menyasar berbagai tempat di sana, mulai dari sekolah tempat pengungsian sampai dengan ‘zona kemanusiaan’ yang telah ditetapkan oleh Israel sebelumnya.

Pada Hari Selasa lalu, Red Crescent, melaporkan 17 orang terbunuh dalam pengeboman Israel dekat pom bensin di Mawasi, yaitu daerah pesisir Jalur Gaza yang penuh dengan pengungsi Palestina. Padahal, Israel mendeklarasikan wilayah tersebut sebagai zona evakuasi sebelumnya.

Kemudian, 16 orang lainnya terbunuh dalam pengeboman yang dilakukan Israel terhadap sekolah al-Awda milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di kamp pengungsian Nuseirat.

Militer Israel, IDF, mengklaim milisi Hamas ada dalam sekolah tersebut. IDF juga mengatakan kalau mereka sudah menyerang sebanyak 40 target di Jalur Gaza yang terdiri dari pos pengamatan, bangunan-bangunan militer, hingga gedung-gedung yang telah dipasangi peledak oleh milisi Palestina.

Sementara itu, sayap militer Hamas dan Jihad Islam Palestina mengaku pejuang-pejuang mereka telah menyerang Israel di beberapa tempat dengan menggunakan roket anti-tank dan bom mortar.

Pihak Jihad Islam juga mengatakan mereka telah menembakkan misil ke Sderot di Israel Selatan. Tapi tidak ada kehancuran atau korban yang dilaporkan sejauh ini.

‘Hamas ingin perang berakhir’

Selama dua minggu terakhir, Israel menyerang Palestina dengan pengeboman yang tersengit dalam beberapa bulan terakhir.

Pengeboman yang terparah terjadi ketika Israel menyasar pemimpin militer Hamas, yaitu Mohammed Deif. Operasi tersebut memakan nyawa 90 orang. Hingga kini, belum ada kejelasan apakah Deif selamat atau tidak dari pengeboman tersebut.

IDF mengklaim telah membunuh sekitar setengah dari pimpinan Hamas dan 14.000 pejuangnya sejak perang pecah setelah terjadinya serangan 7 Oktober 2023 lalu.

Akan tetapi, IDF masih belum berhasil membunuh satupun orang yang menjadi tiga pimpinan terbesar Hamas di Jalur Gaza.

Serangan IDF di Jalur Gaza yang menyasar Deif sepertinya telah menghentikan proses perundingan Israel-Hamas yang diselenggarakan di Qatar dan Mesir.

Dalam pernyataannya yang terbaru, pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyah, mengatakan pihaknya akan mengundurkan diri dari pembicaraan ‘tidak langsung’ itu sebagai bentuk protes terhadap ‘pembantaian’ yang dilakukan oleh Israel.

Akan tetapi, Hamas menyatakan siap untuk kembali ke meja runding kalau Israel menunjukkan keseriusan dalam upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Hamas ingin perang ini diakhiri, (tapi) bukan dengan cara apapun. Dikatakan bahwa mereka telah menunjukkan fleksibilitas yang dibutuhkan dan mendorong para mediator untuk membuat Israel melakukan hal yang sama,” kata seorang pejabat Palestina.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Ratusan Ribu Warga Gaza Kekurangan Air Bersih

1 Comment

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Menakar Implikasi Perang Israel-Iran

JAKARTA -Situasi geopolitik Timur Tengah memanas setelah pecah perang terbuka

Duka Cita PP Muhammadiyah atas Kematian Yahya Sinwar

JAKARTA – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan rasa duka cita
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88