3 months ago
1 min read

Panel Projo Nilai Djarot Kecewa habis Kalah Pilpres

Bendahara Umum Projo, Panel Barus. (Foto: Istimewa)

JAKARTA – Bendahara Umum (Bendum) Projo, Panel Barus, merespons pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat soal anak dan menantu pemimpin negara disiapkan mengikuti pertarungan politik.

Panel memandang pernyataan Djarot sebagai bentuk kekecewaan setelah kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.

“Saya pikir apa yang disampaikan Pak Djarot ini semacam bentuk kekecewaan. Ini sisa-sisa kekecewaan kalah di pilpres kemarin saya melihatnya,” katanya, Jumat (12/6/2024).

Ia juga menilai pernyataan Djarot adalah tuduhan yang keliru.

“Dan ini menurut saya tuduhan yang tidak tepat. Karena beliau menyampaikan Pak Jokowi menyiapkan ini, ini, kan seperti itu. Menurut saya itu tuduhan, tidak tepat,” sambungnya.

Panel menegaskan langkah-langkah dari anggota keluarga, yaitu Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep, dan Bobby Nasution dipilih oleh mereka sendiri.

“Pak Jokowi menyampaikan bahwa langkah politik entah itu Bobby, entah itu Gibran, siapa pun Kaesang, itu langkah yang dipilih oleh masing-masing pribadi anak-anaknya itu yang sudah berkeluarga, sudah dewasa,” jelasnya.

Komentar panas Djarot

Sebelumnya, Djarot mengatakan bahwa pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) anak-anak dan menantu disiapkan untuk masuk ke gelanggang politik.

“Sejak masa Pak Jokowi ini lah ya, anak-anak dan menantu sama keluarga terdekatnya itu terlibat aktif di dalam politik,” ujarnya, Kamis (11/7/2024).

Djarot menilai fenomena tersebut baru terjadi sekarang sepanjang sejarah Indonesia berdiri dari dulu.

“Sejak Presiden Sukarno, Bung Karno, Pak Harto, Habibie, Gus Dur, Bu Mega, Pak SBY, baru kali ini. Mulai dari anaknya, menantunya, mungkin cucunya, mungkin saudaranya akan disiapkan,” lanjutnya.

Djarot mengatakan bahwa dalam demokrasi ada etika dan moral yang harus juga diperhatikan, tidak hanya prosedural.

“Di dalam demokrasi prosedural, oke boleh. Tapi di dalam demokrasi, di dalam politik itu ada etika, ada moral,” sambungnya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Panda Nababan Angkat Suara soal DPA 

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

‘Anies Tidak Jadi Maju Bukan Karena Ridwan Kamil’

JAKARTA – Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah

Megawati Tak Setuju dengan Sosok Anies

JAKARTA – Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, menilai kalau