JAKARTA – Pemimpin Hezbollah, Hasan Nasrallah, mengatakan bahwa Hamas bernegosiasi mengatasnamakan dirinya sendiri dan kelompok ‘axis of resistance’ yang ada di Timur Tengah.
“Hamas melakukan negosiasi untuk dirinya sendiri dan atas nama faksi-faksi Palestina, serta atas nama seluruh poros perlawanan,” katanya dalam sebuah tayangan.
Kemudian, ia menyatakan Hezbollah akan menerima apapun kesepakatan gencatan senjata yang disetujui oleh Hamas.
“Apapun yang diterima Hamas, semua orang menerima dan merasa puas,” sambungnya.
Nasrallah juga menekankan pihaknya tidak meminta kepada Hamas untuk berkomunikasi dengan Hezbollah soal perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
“Ngomong-ngomong, kami tidak meminta mereka untuk berkoordinasi dengan kami karena pertempuran pertama adalah milik mereka,” lanjutnya.
Hal itu dikarenakan Hezbollah hanya mendukung. Serangan mereka terhadap Israel dilakukan dalam rangka membantu perjuangan Hamas melawan Israel di Jalur Gaza.
Sehingga, ketika Hamas dan Israel sudah membuat kesepakatan melakukan gencatan senjata, bagaimanapun itu caranya, maka Hezbollah akan menghentikan serangannya juga terhadap Israel.
“Jika kesepakatan gencatan senjata tercapai, fron kami akan melakukan gencatan senjata tanpa diskusi apapun, terlepas dari perjanjian, mekanisme, negosiasi, atau apapun,” ujar Nasrallah.
Ia juga menyatakan komitmen Hezbollah untuk menaati gencatan senjata Hamas dengan Israel.
Hezbollah tak akan diam
Akan tetapi, Nasrallah menegaskan kembali bahwa Hezbollah tidak akan diam apabila Israel menyerang Lebanon setelah mencapai gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.
“Kami tidak akan pernah membiarkan serangan apapun yang mungkin dilakukan musuh Israel terhadap Lebanon jika ada gencatan senjata di Gaza. Meskipun skenario seperti itu tidak mungkin terjadi, sangat tidak mungkin terjadi,” lanjutnya.
Terkini, Israel memperbarui serangannya ke Jalur Gaza. Militer Israel, IDF, menyerbu titik-titik di Kota Gaza yang mereka yakini jadi tempat berkumpulnya Hamas dan kelompok Jihad Islam.
Pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, mengatakan serangan-serangan itu bisa mendatangkan konsekuensi yang berat. Dan mengancam untuk mengembalikan hasil-hasil perundingan yang sudah berjalan selama ini.
Hamas juga menuding kalau Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, sengaja menyabotase upaya-upaya perundingan gencatan senjata yang sedang dilakukan kini.* (Bayu Muhammad)
Baca juga: Serangan Israel Ancam Negosiasi Gencatan Senjata dengan Hamas