JAKARTA – Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (DPA), Sidarto Danusubroto, membuka alasan mengapa Presiden pertama Republik Indonesia (RI), Sukarno, dikuburkan di Blitar, jauh dari Jakarta.
Sidarto, yang pernah menjadi ajudan pria yang kerap disapa Bung Karno itu mengatakan sang presiden meminta untuk disemayamkan di Bogor. Tapi ia malah dikubur di Blitar supaya jauh dari Jakarta.
“Permintaan Bung Karno tidak di sana. Di Bogor. Kenapa di Blitar? Maaf ya, supaya jauh dari Jakarta,” katanya di Total Politik.
Sementara itu, Sidarto mencontohkan kalau di negara lain semua tamu negara harus mengunjungi makam Bapak bangsa negara penerima untuk memberikan penghormatan mereka.
“Di semua negara itu, semua tamu negara harus memberikan karangan bunga kepada Bapak bangsa, semua negara. Kalau anda ke Washington, Anda ke mana lagilah, ke semua negara itu selalu ada,” sambungnya.
Sidarto mengungkapkan bahwa Bung Karno meminta untuk dikubur di Batutulis yang ada di dekat Bogor.
“Jauh dari (Jakarta). Gini ya, tamu negara itu selalu harus taruh bunga kepada Bapak bangsanya, pada makamnya. Itu dijauhkan, maaf ya. His wish is not in Blitar (tapi) di Bogor.”
