3 months ago
1 min read

Calon Reformis Masoud Pezeshkian Menang dalam Pilpres Iran

Kandidat Presiden Iran dari kubu reformis, Masoud Pezeshkian. (Foto: Aawsat)

JAKARTA – Kandidat Presiden Iran dari kubu reformis, Masoud Pezeshkian, memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang diadakan setelah kematian Presiden Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter Bulan Mei lalu.

Pezeshkian mengalahkan rivalnya, Saeed Jalili, yang berasal dari kubu prinsipalis dalam pemilu yang diadakan pekan lalu.

Ia memperoleh 16,3 juta suara dibanding Jalili yang hanya mendapatkan 13,5 juta suara. Dengan kata lain, ia memenangkan 56 persen suara dalam kontestasi tersebut.

Pemilu kali ini diikuti sebanyak 30 juta rakyat Iran, atau 49,8 persen orang yang bisa memilih. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak Revolusi Islam Iran 1979.

Adapun kontestasi tersebut diadakan lebih awal untuk mengganti Raisi yang wafat dalam kecelakaan helikopter yang naas.

Janji sang reformis

Pemilu itu juga diadakan di tengah ketidakpuasan rakyat Iran terhadap krisis perekonomian yang disebabkan oleh sanksi-sanksi Barat.

Pezeshkian menyatakan kalau rakyat tidak puas terhadap elite-elite yang sedang berkuasa kini. Rendahnya angka partisipasi dalam Pemilu 2024 di Iran menunjukkan hal itu.

Ia merupakan seorang reformis yang menjanjikan perubahan di negaranya. Meskipun perubahan yang ia janjikan tidak radikal.

Di negara yang terkenal kerap berseberangan dengan negara-negara Barat, Pezeshkian menyatakan akan membangun hubungan dengan mereka ke depannya.

Hal itu berbeda dengan Jalili yang ingin membangun hubungan Iran dengan Rusia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Pezeshkian juga berjanji untuk melonggarkan hukum di Iran yang mengatur penggunaan hijab. Hal itu sempat menyebabkan kontroversi yang berujung kepada terjadinya protes-protes anti-pemerintah pada 2022 lalu. Di mana protes-protes tersebut diakhiri oleh pemerintah menggunakan kekerasan.

Ia menyatakan pemerintahannya akan terus menghormati hukum mengenai penggunaan hijab. Tapi, ia mengatakan tindakan kekerasan terhadap perempuan tidak dibenarkan.

“Kami akan menghormati hukum hijab, namun tidak boleh ada perilaku yang mengganggu atau tidak manusiawi terhadap perempuan,” katanya saat berkampanye sebelum pemilu.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Partai Buruh Menang Telak di Pemilu Inggris 2024

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Israel dan Hezbollah Saling Serang

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan

Hezbollah Kembali Serang Israel

JAKARTA – Milisi Hezbollah menyerang Israel dengan 50 roket dan