3 months ago
3 mins read

Menko PMK Apresiasi Penyelenggaraan Haji 2024

Menko PMK) Muhadjir Effendy (dua dari kiri) menggelar rapat dengan PPIH di Kantor Urusan Haji (KUH), Jeddah, Kamis (5/7/2024). (Foto: Humas Kemenag)

JEDDAH – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.

Menurutnya. banyak terobosan baru yang dilakukan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam operasional haji tahun ini.

Operasional penyelenggaran ibadah haji dimulai sejak 12 Mei 2024 ditandai dengan keberangkatan jemaah haji gelombang pertama dari embarkasi di Tanah Air menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Proses pemberangkatan jemaah ke Arab Saudi berlangsung hingga 10 Juni 2024. Total ada 213.275 jemaah yang diberangkatkan ke Tanah Air. Mereka menjalani puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina dari 14 – 19 Juni 2024.

Sejak 22 Juni sampai 4 Juli 2024, secara bertahap jemaah Indonesia dipulangkan melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Saat ini, proses pemulangan jemaah haji Indonesia difokuskan di Madinah dan akan berlangsung hingga 22 Juli 2024.

“Banyak perbaikan yang dilakukan pada operasional haji tahun ini. Ada beberapa terobosan, termasuk menekan jumlah yang tidak bisa berangkat, hanya 45 orang. Ini sangat drastis dan prestasi luar biasa. Sebab, pada tahun lalu jumlah lebih dari 800 jemaah,” sebut Muhadjir saat menggelar rapat dengan PPIH di Kantor Urusan Haji (KUH), Jeddah, Kamis (5/7/2024).

Muhadjir Effendy mendarat hari ini di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Dari bandara, Menko langsung menuju KUH untuk menggelar rapat dengan PPIH. Menko beserta rombongan akan berada di Arab Saudi hingga 7 Juli 2024.

Ia menjelaskan, dalam enam tahun terakhir, sisa kuota tahun ini adalah yang paling kecil meski jumlah kuotanya sangat besar. Pada 2017 misalnya, dengan 204.000, sisa 935 kuota. Sementara pada 2018, dengan kuota 204.000, ada sisa 649 kuota. Dengan 214.000 kuota pada 2019, tersisa hingga 1.268 kuota.

Pasca Covid-19, Indonesia hanya mendapat 92.825 kuota, dan tersisa 157 kuota. Tahun lalu, dengan 210.680 kuota, sampai akhir pemberangkatan masih tersisa 898. Tahun ini, dengan 213.320, hanya tersisa 45 kuota.

“Jemaah yang rawat jalan juga lebih banyak dari rawat inap. Ini jauh lebih baik dari tahun lalu,” ujarnya.

Berdasarkan laporan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sampai hari ini, total jemaah yang rawat jalan, baik di KKHI maupun Rumah Sakit Arab Saudi, jumlahnya 2.500. Sementara jemaah yang menjalani rawat inap, jumlahnya 1.282 jemaah.

“Angka jemaah meninggal juga menurun dibanding tahun lalu,” kata Menko PMK.

Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat, jumlah jemaah wafat pada hari ke-54, jumlah jemaah wafat ada 380 orang. Sementara pada tahun lalu, pada hari operasional yang sama mencapai 660 orang.

Sukses murur

Muhadjir juga mengapresiasi terobosan murur yang dilakukan PPIH pada operasional haji 1445 H/2024 M. Ia bersyukur kejadian kepadatan dan keterlambatan mobilisasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina pada musim haji 1444 H/2023 M tidak terulang.

Saat itu, proses pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina berlangsung hingga 13.30 waktu Arab Saudi. Sementara pada tahun ini, pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina sudah selesai pada 07.37 WAS.

“Tahun lalu isunya muzdalifah. Tahun ini ada kebijakan murur saya kira bagus. Saya paling risau kasus muzdalifah, jangan sampai terulang. Alhamdulillah ada jalan keluar,” ujarnya.

Murur adalah konsep melintas di Muzdalifah (tanpa turun) dalam fase pergerakan jemaah dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Dengan skema murur jemaah tidak turun untuk mabit di Muzdalifah, tapi hanya melintas saja dengan bis. Dari Arafah, jemaah bergerak menuju Muzdalifah, tetap di bis, dan lanjut menuju Mina.

Dalam praktiknya, murur diutamakan bagi jemaah lansia, risti, disabilitas dan para pendamping mereka. Skema murur diterapkan sebagai ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jemaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah.

Soal Mina, Menko PMK mengaku sudah memperkirakan akan terjadi kepadatan. Sebab, areanya memang terbatas. Apalagi ada penambahan toilet, hal itu juga memakan ruangan yang ada. “Semoga tahun depan ada jalan kekuar. Kita perlu bahas khusus soal Mina,” sebutnya.

Produk Indonesia

Menko PMK juga mengapresiasi mulai digunakannya produk Indonesia dalam penyelenggaraan haji 2024. Ia mengaku senang mengetahui sudah ada 72 ton bumbu Indonesia yang digunakan tahun ini. Menko mendorong agar penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan haji semakin besar.

“Bagaimana Indonesia bisa mendapat feed back pemanfaatan dari pelaksanaan haji. Dengan semakin terbukanya Saudi, banyak negara mengincar sektor ekonomi dalam penyelenggaraan haji,” kata dia.

Menurutnya, Vietnam sedang semangat mengajak Indonesia dalam sertifikasi produk halal dan ternyata salah satu arahnya adalah untuk ekspor ke Arab Saudi.

“Presiden Joko Widodo sangat serius bagaimana produk dalam negeri, untuk semua komponen, bisa dimanfaatkan dalam operasional haji. Terima kasih bumbu sudah 72 ton. Layanan katering memang harus pakai bumbu Indonesia. Kalau perlu ada penguatan regulasi, bisa kita atur,” lanjutnya.

Pengiriman dam

Menko PMK juga mengapresiasi perbaikan tata kelola Dam. Ia mengaku sudah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo bahwa PPIH akan memulangkan daging dam petugas dan sebagian jemaah haji.

“Beliau sangat mengapresiasi dan berharap bisa dimaksimalkan, tidak hanya daging dam para petugas tapi juga jemaah,” ujarnya.

“Terobosan ini sangat bagus dalam rangka ikut menanggulangi stunting di Indonesia,” sambungnya.

Muhadjir mengaku sudah berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian terkait proses pengiriman daging dam ini. Komunikasi juga dilakukan dengan pihak BPOM yang dalam beberapa pekan ini sudah berada di Saudi untuk memproses daging dam yang akan dikirim ke Indonesia.

“Saya akan kawal betul. Presiden perintahkan dan menyatakan bahwa ini penting. Jika ini berhasil, ke depan bisa kita rancang sebagai bagian program kita untuk dimasifikasi,” tandasnya.

Sebelumnya, Dirjen PHU Hilman Latief dan para direktur memaparkan progress penyelenggaraan ibadah haji. Sejumlah hal yang dilaporkan kepada Menko PMK antara lain terkait fase pemulangan jemaah haji gelombang I dari Jeddah yang sudah berakhir dan bersamaan itu dimulai fase pemulangan dari Madinah.*

Baca juga: Larangan Berfoto dengan Simbol dan Bendera di Masjid Nabawi

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Enam Upaya Peningkatan Kualitas Haji

JAKARTA – Kementerian Agama menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi

Menag Siap Terima Panggilan dari Pansus Haji 2024

JAKARTA – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan siap