3 months ago
1 min read

Liga Arab Cabut Klasifikasi Hezbollah sebagai Organisasi Teroris

Asisten Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Arab, Hossam Zaki. (Foto: Web)

JAKARTA – Liga Arab menarik klasifikasi milisi Hezbollah sebagai ‘organisasi teror’. Keputusan tersebut dibuat di tengah-tengah semakin besarnya potensi perang Israel-Hezbollah terjadi. Hal itu mengangkat keterasingan Hezbollah di antara negara-negara Arab.

Pada 2016, Liga Arab menetapkan Hezbollah sebagai organisasi teroris. Keputusan itu sebenarnya ditentang oleh Lebanon, negara tempat Hezbollah beroperasi, dan Irak.

Liga Arab juga meminta kepada Hezbollah untuk berhenti mempromosikan ekstremisme dan melakukan campur tangan dalam urusan-urusan internal negara lain.

Mereka menyatakan kalau Hezbollah harus berhenti mempromosikan ekstremisme dan sektarianisme, menahan diri untuk tidak mencampuri urusan dalam negeri suatu negara, dan tidak memberikan dukungan apa pun terhadap terorisme dan teroris di kawasan.

Keputusan Liga Arab tersebut menyusul Dewan Kerjasama untuk Negara Arab di Teluk (GCC) yang menetapkan Hezbollah sebagai organisasi teroris.

Pertemuan di Beirut

Asisten Sekretaris Jenderal (Sekjen) Liga Arab, Hossam Zaki, menyatakan dalam tayangan al-Qahera News dari Mesir, kalau lembaganya tidak lagi menganggap Hezbollah sebagai organisasi teroris.

“Dalam keputusan Liga Arab sebelumnya, Hezbollah ditetapkan sebagai organisasi teroris. Istilah ini tercermin dalam resolusi kami, dan menyebabkan terputusnya komunikasi kami dengan mereka (Hezbollah),” kata Zaki.

“Negara-negara anggota Liga Arab kini telah sepakat bahwa pendekatan ini tidak lagi berlaku,” sambungnya.

Demikian, Liga Arab sudah bisa melakukan komunikasi lagi dengan Hezbollah yang mereka cekal selama bertahun-tahun belakangan ini.

Koran al-Akhbar dari Lebanon melaporkan Zaki baru-baru ini mengunjungi Beirut. Di Ibu Kota Lebanon itu, Zaki bertemu dengan tokoh dekat Hezbollah, Muhammad Raad. Itu merupakan kontak pertama Liga Arab dengan Hezbollah selama hampir lebih dari satu dasawarsa.

Zaki juga bertemu dengan pejabat-pejabat Lebanon dari berbagai kubu. Ia membahas de-eskalasi ketegangan yang terjadi di Lebanon Selatan. Ia juga membahas kekosongan penjabat presiden di Lebanon yang sudah berlangsung selama lebih dari 19 bulan.

Pernyataan Liga Arab dan kunjungan Zaki ke Lebanon terjadi di tengah-tengah membesarnya potensi perang Israel-Hezbollah. Ketegangan antara mereka di Lebanon Selatan telah meningkat. Hezbollah hanya akan menghentikan serangannya kalau Israel melakukan hal yang sama di Jalur Gaza.* (Bayu Muhammad)

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Kegagalan Bantuan Kemanusiaan di Tengah Krisis Medis

DARFUR – Hari ini menandai 500 hari krisis kemanusiaan terburuk

Israel dan Hezbollah Saling Serang

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan