1 year ago
2 mins read

Membaca Langkah Partai Usai PKS Resmi Dukung ‘AMAN’

Anies Baswedan (kiri) dan Shohibul Iman. (Foto: IG Pk_sejahtera)

JAKARTA – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) resmi mengusung pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub), Anies Baswedan dan Sohibul Iman untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta 2024 mendatang.

Pengumuman itu disampaikan melalui akun Instagram resmi @pk_sejahtera Hari Selasa (25/6/2024) sore.

Dalam poster yang diunggah, terlihat foto Anies dan Sohibul yang membelakangi patung Monumen Nasional (Monas).

“Bismillah, dengan menyebut nama Allah SWT. InsyaAllah Jakarta AMAN!” tulis @pk_sejahtera dalam captionunggahan tersebut.

Adapun “AMAN” merupakan singkatan dari Anies dan Iman, yaitu dua sosok politisi yang diusung oleh PKS

Pilpres 2024 terulang

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, menilai Pilgub DKI Jakarta 2024 akan menjadi pengulangan dari Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Jika dukungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan PKS kepada Anies disatukan, maka paslon yang mencap diri sebagai AMAN sudah bisa maju di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Gabungan kursi PKB dan PKS di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sudah cukup untuk mengusung paslon Anies dan Sohibul.

“Ya untuk sementara saya anggap Jakarta ini akan menjadi replikasi dari Pilpres 2024. Kalau betul bahwa Anies akan berpasangan dengan Sohibul Iman, sejauh ini PKB dukung Anies, PKS dukung Sohibul Iman, maka kursinya (PKB) kan sudah berapa tuh, 8 atau 10, tambah 18. Jadi ya udah memenuhi persyaratan lebih dari 22 kursi,” katanya di Kantor Total Politik, Jakarta Selatan, Selasa (25/6/2024).

Sebagai calon penentang Anies, Qodari memperkirakan sosok Ridwan Kamil (RK) akan dimajukan oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilgub DKI Jakarta 2024.

“Kemudian, ada Koalisi Indonesia Maju, dugaan saya sementara calonnya Ridwan Kamil,” sambungnya.

Sementara itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mungkin akan mengajukan calon lain. Mereka akan kesulitan bergabung dengan Anies karena sudah dipasangkan dengan Sohibul.

“Nah PDI Perjuangan kan mungkin mendukung Anies, mungkin mengajukan calon di luar Anies. Sementara, saya anggap PDI Perjuangan akan mengajukan calon selain Anies gitu,” jelas Mr Q, panggilan akrab Qodari.

Meskipun demikian, Qodari mengatakan PDIP bisa saja memberikan kejutan dengan menggandeng PKB dan PKS untuk mendukung Anies nantinya.

“Kecuali kalo ada kejutan PDIP juga gabung dengan PKS dan PKB, sama-sama mengusung Anies,” lanjutnya.

Qodari menilai PDIP realistis apabila mengajukan calonnya sendiri. Tapi mereka harus menggandeng salah satu partai dari KIM atau Partai NasDem untuk bisa melakukan itu.

“Sementara agak sulit, karena pasangan Anies sudah dengan Sohibul Iman gitu. Jadi nggak ada ruang bagi PDI Perjuangan di situ. Dan satu-satunya yang realistis adalah mengajukan calon sendiri. Tetapi karena PDI itu baru 15 kursi, jadi kurang 7 kursi, dia harus bisa narik dukungan dari salah satu partai di Koalisi Indonesia Maju atau dari NasDem. Nah itu tanda tanya besar sekali ya,” ujarnya.

“PKB sudah setuju”

PKB menjadi partai pertama yang mengusung Anies untuk maju di Pilgub DKI Jakarta 2024. Bahkan, partai berlambang bola dunia itu mengajukan Anies sebagai calon tunggal.

“PKB DKI Jakarta memutuskan Anies Baswedan menjadi calon tunggal yaitu untuk mencalonkan 2024-2029 Pilkada Gubernur DKI Jakarta,” kata Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB DKI Jakarta, Rabu (12/6/2024).

Qodari yakin PKB sudah setuju dengan langkah PKS mengusung paslon Anies dengan Sohibul. Partai tersebut punya kepentingan agar Anies bisa mengikuti Pilgub DKI Jakarta 2024.

“Iya, saya yakin sudah. Tapi kita kan tunggu pernyataan dari mereka. Tapi tanpa itu pun saya kira juga sudah pasti disetujui oleh PKB. PKB pasti kan berkepentingan untuk pasangan ini bisa meluncur gitu,” terangnya.

Alhasil, ketika PKB mendapati PKS mendukung Anies, maka mereka akan mendapatkan kursi yang cukup di DPRD DKI Jakarta sebagai syarat untuk memajukan pasangan cagub dan wagub.

Mr Q menyinggung wacana menduetkan Anies dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang muncul sebelumnya. Kalau PKB bergandengan dengan PSI, mereka tidak akan memiliki kursi yang cukup untuk memajukan calonnya di Pilgub DKI Jakarta 2024.

“Jadi ketika ada partai yang melengkapi, bahkan kalau dibandingkan dengan wacana sebelumnya Anies-Kaesang, itu kan lebih tidak mungkin,” katanya.

Sekarang, PKB memegang 10 kursi di DPRD DKI Jakarta. Sementara itu, PSI mendapatkan 8 kursi di sana. Gabungan antara perolehan kursi dua partai tersebut tidak cukup untuk mengusung pasangan cagub dan wagub.

Ditanya soal langkah Partai NasDem ke depannya, ia mengatakan mereka bisa saja bergabung dengan PKB dan PKS mengusung Anies di Pilgub DKI Jakarta 2024.

Jika itu terjadi, maka Pilgub DKI Jakarta 2024 kemungkinan hanya akan diikuti oleh dua paslon. Di mana PDIP terpaksa untuk mendukung Anies atau RK.

“Ya bisa juga, bisa juga. Kalau NasDemnya bergabung dengan pasangan ini malah kemudian paslonnya cuman dua. PDI dipaksa untuk bergabung antara Anies dengan Ridwan Kamil, atau abstain,” tandasnya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga:

PAN DKI Bicara Duet Kaesang-Zita Anjani

PDIP Bahas Pilkada 2024 dengan PKB

Surya Paloh Sebut Anies ‘Ranking 1’ di Jakarta

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Refleksi 27 Tahun PKB: Green Party dan Komitmen Transisi Energi

JAKARTA – Sejak 2005, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendeklarasikan diri

Revitalisasi Layanan Publik Parpol

JAKARTA – Hasil survei nasional Indikator bertajuk ‘Evaluasi Publik Terhadap
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88