JAKARTA – Siapa yang layak jadi penerus Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum PDIP di kemudian hari? Apakah Puan Maharani atau Prananda Prabowo? Pertanyaan ini selalu memantik rasa ingin tahu publik.
Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari, punya analisis menarik. Bicara PDIP, kata dia, bahwa setelah Megawati itu ada dua tokoh (yang layak); Puan Maharani dan Prananda Prabowo. Keduanya notabene adalah anak-anak Megawati.
Dalam penerawangan Mr Q—pangilan akrab Qodari—sejak jauh-jauh hari, ia menilai Megawati memberikan peran yang berbeda kepada kedua anaknya.
“Bu Mega memberikan peran kepada Mbak Puan sebagi pejabat pemerintahan, tapi ketua partai itu adalah Mas Nanan (Prananda),” ujar Mr Q di Total Politik.
“Mungkin Bu Mega merasa bahwa yang mirip dengan dia itu adalah Mas Nanan,” sambungnya. “Lebih ideologis, lebih punya sikap.”
Lebih dari itu, lanjut Mr Q, Bu Mega ingin memberi kompensasi atau bela rasa kepada Prananda, yang pada saat suami Megawati (Taufiq Kiemas) masih hidup, banyak memberikan peran kepada Puan Maharani. “Jadi istilahnya mengejar ketertinggalan secara politik,” ujarnya.*