JAKARTA – Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menunjukkan bahwa kekerasan terhadap anak lebih sering terjadi di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Israel pada tahun lalu.
Angka kekerasan itu lebih besar di wilayah-wilayah tersebut daripada Republik Demokratik Kongo (DRC), Myanmar, Somalia, Nigeria, dan Sudan.
“Israel dan Wilayah Pendudukan Palestina menunjukkan pelanggaran berat terhadap anak-anak dalam skala dan intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya,” terang laporan tersebut.
Adapun laporan itu akan dipaparkan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, kepada Majelis Umum PBB dalam waktu yang dekat.
Pemerintah Israel telah memprotes laporan tersebut. Perdana Menteri (Israel), Benjamin Netanyahu, mengutuk PBB dan menyatakan kalau lembaga internasional tersebut bergabung dengan kubu yang mendukung kelompok milisi Hamas.
“PBB telah menambahkan dirinya ke dalam daftar hitam sejarah ketika bergabung dengan mereka yang mendukung para pembunuh Hamas,” ujarnya.
Semua pihak terlibat
Dalam laporan yang sudah disinggung, penyelidik PBB membenarkan adanya 8.009 pelanggaran berat terhadap 4.360 anak-anak di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Israel. Angka tersebut dua kali lipat dari DRC.
Sebanyak 5.698 pelanggaran dibuat oleh pasukan-pasukan militer dan keamanan Israel. Sementara itu, 116 lainnya dibuat oleh Hamas. Dan 21 dibuat oleh Brigade al-Quds kelompok Jihad Islam.
PBB menemukan kasus-kasus kekerasan yang terjadi dikarenakan pengeboman oleh militer Israel di kawasan-kawasan berpenduduk.
“Sebagian besar insiden disebabkan oleh penggunaan senjata peledak di wilayah berpenduduk oleh pasukan bersenjata dan keamanan Israel,” jelas laporannya.
Akan tetapi, PBB juga mengakui kalau mereka mengalami kesulitan dalam melakukan penyelidikan.
“Karena tantangan akses yang berat, khususnya di Jalur Gaza, informasi yang disajikan di sini tidak mewakili seluruh skala pelanggaran terhadap anak-anak dalam situasi ini,” katanya.
‘Perkemahan musim panas’
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Israel bukan jadi satu-satunya pihak yang melakukan kekerasan terhadap anak-anak.
Laporan tersebut menemukan Hamas dan Jihad Islam di Palestina mengadakan ‘perkemahan musim panas’ untuk memperkenalkan anak-anak kepada materi-materi dan aktivitas-aktivitas militer.
Keseluruhan, laporan PBB menemukan kalau anak-anak di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Israel terancam.
“Anak-anak berisiko mengalami kelaparan, kekurangan gizi parah, dan kematian yang sebenarnya bisa dicegah,” terang laporan tersebut.* (Bayu Muhammad)
Baca juga:
DK PBB Setujui Resolusi Gencatan Senjata Israel-Hamas
Ratusan Warga Gaza Terbunuh, Indonesia Kecam Serangan Israel