1 year ago
1 min read

Warga Palestina Terbunuh dalam Operasi Pembebasan Tawanan Israel

Pembebasan tawanan Israel di Deir Balah, Jalur Gaza. (Foto: Euronews)

JAKARTA – Pasukan khusus tentara Israel (IDF) membebaskan empat tawanan di Nuseirat, Gaza Pusat. Operasi pembebasan tersebut berjalan seiringan dengan serangan dan pemboman Israel yang membunuh sekurang-kurangnya 93 warga Palestina, termasuk anak-anak di kawasan tersebut.

Operasi pembebasan ini merupakan yang terbesar selama perang di Jalur Gaza berlangsung. Tiga pria dan seorang perempuan yang diculik di festival musik Nova dalam serangan 7 Oktober 2023 lalu dibebaskan.

Ketika warga Israel merayakan kembalinya tawanan-tawanan perang Hari Sabtu malam, warga-warga Palestina berkabung atas kematian orang-orang sebangsanya.

Juru Bicara (Jubir), Khalil Degran, menyampaikan hampir 100 jasad warga Palestina dibawa ke rumah sakit martir al-Aqsa yang masih berfungsi secara sebagian. 100 lainnya mengalami luka-luka.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, mencela serangan tersebut sebagai ‘pembantaian berdarah’ dan meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengadakan sidang darurat.

Sementara itu, petinggi Uni Eropa (UE), Josep Borrell, mengutuk secara keras laporan-laporan dari Gaza soal adanya pembantaian warga-warga sipil lain.

Di akun X-nya, Borrell menuntut gencatan senjata, pembebasan para tawanan yang tersisa, dan agar pembantaian harus segera berakhir.

Mengulur waktu

Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan kalau operasi pembebasan tawanan yang berujung kepada jatuhnya banyak korban sipil tersebut merupakan pencapaian yang historis.

Ia juga membanggakan itu sebagai bukti Israel tidak menyerah pada terorisme.

Pembebasan empat tawanan dari Jalur Gaza memberikan ruang yang lebih lega kepada Netanyahu yang sedang mendapatkan tekanan untuk melakukan gencatan senjata dan menyelamatkan para tawanan lainnya dari sana.

Hingga kini, masih ada 120 warga Israel di Jalur Gaza. Sepertiganya diperkirakan sudah tidak bernyawa.

Menanggapi perkembangan terkini dalam perang di Jalur Gaza, lawan politik Netanyahu, Benny Gantz menunda untuk memberikan pidatonya.

Sebelumnya, ia diperkirakan keluar dari kabinet Netanyahu apabila sang perdana menteri tidak memberikan rencana jangka panjang untuk Jalur Gaza pascaperang.

Kini, Gantz akan berkonsultasi dengan sekutu-sekutunya soal apakah pembebasan tawanan yang baru saja terjadi menunjukkan kalau situasi sudah berubah. Ia juga mempertimbangkan kembali untuk keluar dari pemerintahan Netanyahu atau tidak.

Netanyahu menyeru kepada Gantz untuk tidak keluar dan tetap berada dalam kabinetnya. Dalam akun X-nya, Netanyahu menyatakan kalau sekarang waktunya untuk persatuan.* (Bayu Muhammad)

Baca juga:

Amerika Khawatir Perang Israel-Hezbollah Pecah

Netanyahu Diduga Memperlama Perang di Gaza

Belum Selesai Perang di Gaza, Israel Mau Lawan Hezbollah

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88