4 months ago
2 mins read

Di Balik Diamnya Mesir Terhadap Perang di Gaza

Serdadu Israel bergerak ke perbatasan Gaza-Mesir yang disebut ‘Koridor Philadelphi’. (Foto: Guardian)

JAKARTA – Dilansir dari The Guardian, Mesir disebut-sebut menunjukkan respons dingin terhadap aksi-aksi militer Israel yang mengancam kedaulatannya beberapa waktu terakhir.

Pada Hari Kamis (29/5/2024), Israel mengklaim telah menguasai seluruh wilayah sepanjang perbatasan Gaza dengan Mesir yang diberi nama ‘Koridor Philadelphi’ Sesuai dengan perjanjian damai Mesir dengan Israel pada 1979, wilayah tersebut harusnya menjadi zona demiliterisasi.

Sebelumnya, tentara Mesir terlibat dalam aksi baku tembak dengan tentara Israel di perbatasan. Insiden tersebut merenggut nyawa dua orang tentara Mesir.

Salah satunya adalah Abdullah Ramadan yang berusia 22 tahun. Ia dikubur tanpa pemakaman militer di Kota Faiyum, di selatan Kairo.

Rakyat Mesir di daerah pedalaman sudah menunjukkan amarahnya. Kini, mereka menuntut keadilan atas kematian dua warga negaranya.

“Kapan (tumpah) darahnya akan dibalas? Kapan kita akan melihat keadilan untuknya?” kata seorang kerabat dari tentara itu yang meminta agar identitasnya dianonimkan.

“Di pemakamannya, saya hanya melihat ulama-ulama dan orang-orang yang datang dari Kairo untuk menemani keluarga (Abdullah),” kata seorang teman dan tetangga Ramadan, Mohamed el-Masry.

 “Seluruh Mesir marah dengan kematian Abdullah, sementara mereka juga meratapi dan marah terhadap pembantaian-pembantaian di Gaza,” kecam Mohamed.

Tak mau perang

Sebetulnya, pejabat-pejabat Mesir telah memperingatkan adanya risiko tentara Israel menguasai ‘Koridor Philadelphi’ selama berbulan-bulan terakhir. Tapi Kairo belum memberikan komentar yang resmi.

Akan tetapi, Mantan Mayor Jenderal (Mayjen) di tentara Mesir, Mohamed Abdel Salem, mengungkapkan negaranya tidak ingin berperang dengan Israel.

Namun, tindakan-tindakan Negeri Zionis itu kini telah membawa kedua negara lebih dekat ke perang yang tidak tidak diperlukan dan yang telah dihindari oleh Mesir dengan baik (selama ini).

Salem juga mengatakan Mesir tidak berkepentingan untuk perang dengan Israel. Terlebih, negaranya sedang menghadapi banyak permasalahan domestik.

“Kami sudah menderita secara ekonomi; tidak ada keperluan untuk membuka front (peperangan) baru. Kami tidak mencari perang besar atau lebih banyak konflik. Opsi terbaik untuk kita sekarang adalah menghentikan kekerasan dan melanjutkan perundingan,” lanjutnya.

Pernyataannya menarik karena muncul pada saat-saat di mana kecenderungan untuk memulai suatu peperangan kini tidak berada di pihak Mesir, melainkan Israel.

Mesir kejepit

HA Hellyer dari Carnegie Endowment for International Peace di Washington menyebut insiden-insiden di perbatasan dengan Israel memang membuat malu pemerintah.

“Namun kekhawatiran pihak Mesir bukan pada Israel, melainkan pada kekuatan mereka untuk memerintah Mesir dan bagaimana mengendalikan kemarahan publik di dalam negeri,” ujarnya.

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, perang di Jalur Gaza telah mengeruhkan suasana hati masyarakat Mesir terhadap Israel.

Pada Mei, tokoh oposisi Mesir, Hamdeen Sabahi, telah meminta agar pemerintah membatalkan perjanjian damai Camp David antara Mesir dengan Israel. Dan agar Mesir mengusir Duta Besar (Dubes) Israel di negaranya.

Direktur Eksekutif Egyptian Commission for Rights and Freedoms (ECRF), Mohammed Lotfy, membenarkan adanya amarah di kalangan warga Mesir.

“Amarah sangat membuncah. Kami melihatnya di pemakaman tentara-tentara (yang barusan tewas),” katanya.

Tapi pemerintah Mesir khawatir jika amarah tersebut diabaikan, maka akan bergulir menjadi demonstrasi-demonstrasi besar yang juga menyangkut kehidupan warganya.

“Pemerintah khawatir jika orang-orang hari ini memprotes untuk Gaza, besok mereka akan memprotes perekonomian. Pemerintah Mesir memiliki banyak ketakutan terhadap amarah publik saat ini, dan mereka tak ingin orang-orang terbiasa untuk berprotes,” sambungnya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga:

Perjalanan Menembus Gaza

Israel Sudah Menguasai Perbatasan Gaza-Mesir

Tentara Mesir dan Israel Adu Tembak di Perbatasan

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Israel dan Hezbollah Saling Serang

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan

Warga Israel Mengaku Tak Dilukai Hamas Selama Disandera

JAKARTA – Noa Argamani, yang dibebaskan dari penyanderaan Hamas di