1 year ago
1 min read

Mengenang Penerbangan Pertama Menyeberangi Samudra Atlantik

Charles A. Lindbergh. (Foto: Aftc.at.mil)

JAKARTA – Pada 21 Mei 1927, Charles A Lindbergh, mencapai sesuatu yang dianggap mustahil pada zaman itu.

Ia menjadi orang pertama yang melakukan penerbangan lintas Samudra Atlantik tanpa berhenti dari Amerika Serikat (AS) ke Prancis. Tindakannya menjadi tonggak pencapaian baru dunia aviasi peradaban manusia.

Pukul 10.22 malam waktu Prancis, pesawatnya yang diberi nama Spirit of St Louis mendarat di lapangan terbang Le Bourget, Paris.

Ia baru saja menyelesaikan perjalanan selama 30 jam dari lapangan terbang Roosevelt Field di Long Island, New York.

Pesawat yang ia tumpangi diproduksi oleh Ryan Airlines sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Hal itu mencakup bobot ringan yang penting bagi Lindbergh untuk meraih tujuannya melakukan terbang jarak jauh.

Menjawab taruhan

Dilansir dari History.com, Lindbergh menjawab taruhan Orteig Prize bernilai 25 ribu dolar AS oleh pemilik hotel asal Prancis, Raymond Orteig, kepada orang yang pertama kali menerbangkan pesawat nonstop dari New York ke Paris.

Ryan Airlines dari San Diego menyanggupi tugas untuk memodifikasi pesawat Ryan M-2 mereka. Pesawat yang ditumpangi oleh Lindbergh memiliki tangki yang lebih panjang, sayap yang lebih lebar, dan struktur yang bisa menahan berat tangki tersebut.

Pesawat tersebut dinamakan Spirit of St Louis oleh Lindbergh untuk menghormati penyokong-penyokong keuangannya dalam melakukan penerbangan tersebut.

Tantangan Orteig akhirnya diselesaikan oleh Lindbergh yang mendarat di Paris disambut oleh 150 ribu orang.

Lindbergh nantinya akan kembali ke AS sebagai seorang pahlawan. Ia disambut parade di New York. Dan diberikan Congressional Medal of Honor.

Penghargaan itu diberikan untuk Lindbergh karena menampilkan keberanian dan keterampilan heroik sebagai seorang navigator, dengan mempertaruhkan nyawanya, dengan penerbangan nonstop dengan pesawatnya, Spirit of St Louis, dari New York City ke Paris, Prancis, 20-21 Mei 1927.

“Kapten Lindbergh tidak hanya meraih kemenangan individu terbesar dibandingkan warga negara Amerika lainnya, tapi juga menunjukkan bahwa perjalanan melintasi lautan dengan pesawat terbang adalah hal yang mungkin dilakukan,” demikian tertulis di penghargaan tersebut.

Menantang

Lindbergh membuka jendela pesawatnya sepanjang perjalanan. Itu dilakukan untuk menjaganya tetap bangun dalam penerbangan yang berdurasi kurang lebih 30 jam itu.

Kelelahan yang diakibatkan karena Lindbergh kurang tidur menyebabkannya mengalami halusinasi. Ia mengaku melihat penampakan hantu menyertainya selama perjalanan.

“Aku melihat bentuk-bentuk yang bergaris samar-samar, transparan, bergerak, tanpa bobot bersamaku di dalam pesawat,” tuturnya.

Penampakan-penampakan yang Lindbergh lihat memberikannya kata-kata bijaksana untuk perjalanannya.

Hantu bukanlah satu-satunya yang membebani pikiran Lindbergh. Ia juga terbang dalam keadaan yang serba berkekurangan. Untuk mengurangi beban pesawat, radio, lampu terbang malam, peralatan-peralatan navigasi, dan parasut dibongkar.

Hal itu menambah tingkat risiko yang diambilnya untuk terbang jarak jauh dari AS ke Prancis.

Ia menjadi orang yang menantang kemustahilan waktu itu. Sebelumnya, sudah ada enam orang yang mati dalam upaya mereka terbang melintasi Samudra Atlantik yang membentang luas.* (Bayu Muhammad) 

Baca Juga:

Ketika Inggris dan Prancis Rebut Kemerdekaan Arab

Dunia Hampir Kehilangan Paus Yohanes II

Surat Cinta Jerman ke Meksiko Hasut Amerika Masuk PD I

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88