JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, dan mantan Deputi Kepala Staf Presiden (KSP), Juri Ardiantoro, dipanggil oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Pada hari ini, Bapak Presiden berturut-turut menerima Bapak Juri Ardiantoro dan Ibu Grace Natalie ke Istana,” kata Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana, Rabu (15/5/2024).
Jokowi memberikan keduanya tugas untuk menjadi Staf Khusus Presiden.
“Mereka berdua dipanggil Bapak Presiden untuk mendapatkan penugasan sebagai Staf Khusus Presiden RI,” sambungnya.
Tugas yang diberikan kepada Grace dan Juri mulai berlaku pada hari Rabu ini. “Ya, per hari ini,” ujar Ari.
Ketika ditanya mengenai pertemuan dengan Jokowi, Grace mengungkapkan dirinya mendapat tugas dari Presiden. “Soal penugasan dari beliau,” jawab Grace singkat.
Perubahan dalam struktur pemerintahan ini sudah diperkirakan oleh Founder Indo Barometer, Muhammad Qodari sebelumnya.
Dalam siniarnya dengan Total Politik, Jumat (3/5/2024), Qodari mengatakan, bukan mustahil atau bisa saja 3-4 bulan sebelum pelantikan Pak Prabowo, akan terjadi reshuffle besar-besaran, di mana PDI-P akan keluar semua (dari kabinet).
Qodari meramal perombakan itu akan disertai dengan dimasukkannya tokoh-tokoh yang berpotensi menjadi menteri dalam pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabumimg.
“Dan akan digantikan dengan orang-orang yang berpotensi untuk menjadi menterinya Prabowo-Gibran, (untuk) lima tahun ke depan sebagai sebuah percobaan,” lanjut Qodari.
Menurut Qodari, hal itu dilakukan, salah satunya untuk membantu Prabowo-Gibran memulai pemerintahannya.
“Ada kebutuhan untuk memfasilitasi Pak Prabowo dan Mas Gibran agar pemerintahannya itu semenjak hari pertama sudah langsung bekerja pada format yang sesungguhnya,” jelasnya.* (Bayu Muhammad)
