5 months ago
1 min read

Politikus AS Kritik Tajam Perang Israel di Gaza

Dua bocah Palestina menatap asap yang mengepul usai Israel menyerang wilayah timur Rafah. (Foto: Ajjazeera)

JAKARTA – Politikus-politikus Amerika Serikat (AS) semakin mempertajam kritik mereka terhadap perang Israel-Hamas di Gaza.

Politikus Partai Demokrat, Chris Murphy, mengatakan Israel tengah melakukan kesalahan strategis dan moral dalam perang tersebut.

Murphy mengaku ingin supaya Hamas dikalahkan. Tapi ia khawatir korban sipil yang berjatuhan di kalangan Palestina akan terus menginspirasi perlawanan terhadap Israel di kemudian hari.

Ia menyorot rencana Israel untuk menyerbu Rafah yang selama ini ditentang oleh pemerintahan AS yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden.

“Kita tidak bisa melakukan serbuan ke Rafah yang berakhir dengan kematian puluhan ribu warga sipil. Hal ini akan berdampak buruk bagi Israel dari sudut pandang moral dan strategis,” katanya.

Murphy mengungkapkan kalau dirinya siap untuk mengkritik Israel saat negara tersebut sedang membuat kesalahan.

“Jadi saya tentu saja bersedia untuk menyalahkan Israel ketika saya berpikir bahwa mereka telah melakukan kesalahan strategis dan moral dalam perang ini,” sambungnya.

Ia memuji keputusan Menteri Luar Negeri (Menlu), Antony Blinken, untuk menahan bantuan senjata AS kepada Israel baru-baru ini.

Kritikan yang lebih tajam datang dari sesama politikus Partai Demokrat, Bernie Sanders, yang mengatakan Israel telah melanggar hukum-hukum internasional

“Setiap pengamat yang obyektif mengetahui bahwa Israel telah melanggar hukum internasional… telah melanggar hukum Amerika,” tegas Bernie.

Menurut dia, seharusnya Israel tidak menerima bantuan militer dari AS lagi. “Israel tidak seharusnya menerima satu sen pun dari bantuan militer AS,” lanjutnya.

AS dukung Israel

Ketua Program Studi Kajian Timur Tengah dan Islam UI, Yon Machmudi, mengatakan sikap AS sudah jelas mendukung sekutunya, yaitu Israel dalam konflik yang sedang bergulir.

Hanya saja, Yon menilai Amerika tidak ingin dilihat memberikan bantuan tanpa syarat ke Israel. “Amerika juga tidak ingin dikatakan memberikan blank cheques, cek kosong, kepada Israel untuk melakukan apa saja,” katanya saat diwawancarai secara daring oleh Totalpolitik.com, Selasa (14/5/2024).

“Oleh karena itu, ada upaya untuk mengkritisi, termasuk maksud mencegah agar tidak terjadi banyak korban sipil yang berjatuhan,” lanjut Yon.

Tapi kenyataannya, masih terdapat korban-korban sipil yang berjatuhan di sisi Palestina sebagai korban agresi militer Israel.

“Tapi kan realitasnya yang terjadi adalah sebagian besar dari korban besar itu adalah rakyat sipil. Dan bukan militer yang diklaim sebagai lawan terhadap Israel,” ujarnya.

Pada saat yang bersamaan politikus-politikus AS mengkritik Israel secara keras, pemerintahannya tetap membuka opsi untuk mengirimkan persenjataan dan amunisi dengan spesifikasi khusus.

Yon menilai AS tetap mementingkan keamanan Israel, seperti dari Hamas yang dianggap bisa mengancam negara tersebut.

“Gerakan perlawan, termasuk Hamas itu kan dianggap sebagai ancaman,” katanya. “Maka bantuan-bantuan itu dilakukan guna untuk memerangi dan menghancurkan Hamas.”

Menurut Yon, politikus-politikus AS secara luas masih memihak Israel dan bukan Palestina dalam konflik yang sedang terjadi. Sehingga, mereka mendatangkan aksi-aksi demonstrasi dari kalangan mahasiswa di AS yang merasa khawatir dengan keadaan di Israel-Palestina.

“Maka banyak demo-demo yang dilakukan oleh mahasiswa guna mengingatkan peran Amerika guna menciptakan perdamaian dan bukan terlibat di dalam pembantaian rakyat sipil atau genosida,” tandasnya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: Janji Proklamasi Kemerdekaan Israel kepada Bangsa Arab

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Menkominfo: AS Berkomitmen Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Digital di Indonesia

JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat melalui Duta Besar Amerika Serikat

Israel dan Hezbollah Saling Serang

JAKARTA – Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan urusan