JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) relawan Projo, Budi Arie Setiadi, mengungkap kemungkinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke salah satu partai politik (parpol).
“Enggak apa-apa (disebut sudah bukan kader). Asyik-asyik saja. Kalau kata sana enggak, ya sudah. Kita apa saja. Toh mengabdi di republik ada tempatnya. Ya, tunggu saja (akan merapat ke parpol lain). Kalau sekarang dibocorin kurang seru,” katanya, awal pekan ini.
Ketika ditanya apakah Jokowi akan gabung Partai Golkar, Budi Arie meminta publik untuk menunggu. “Tunggu saja, tunggu,” sambungnya.
Pernyataan tersebut menyusul komentar dari Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P, Komarudin Watubun, bahwa Jokowi sudah bukan merupakan bagian dari partainya.
“Ah, orang (Jokowi) sudah di sebelah sana, bagaimana mau dibilang bagian masih dari PDI Perjuangan, yang benar saja?” tanya Watubun.
Sebelumnya, Watubun juga menegaskan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sudah bukan kader PDI-P lagi.
Menanggapi situasi politik yang sedang berkembang, Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Airlangga Hartarto, pernah mengatakan Jokowi dan Gibran sudah menjadi bagian dari keluarga partai yang dipimpinnya.
“Bahwa Pak Jokowi itu dekat dengan Partai Golkar, dan kedua Pak Gibran itu, mendapatkan mandat dari Partai Golkar melalui mekanisme Rapimnas resmi,” ujar Airlangga, Rabu (24/4/2024).
Tidak berhenti di situ, Airlangga juga menganggap Jokowi sebagai kader terbaik bangsa.
“Tentu Partai Golkar selalu terbuka terhadap kader-kader terbaik bangsa ini, dan jelas Pak Presiden, Pak Jokowi adalah kader terbaik bangsa yang sudah bersama Partai Golkar di dalam dua periode beliau,” sambungnya.
Mengenai posisi apa dalam Partai Golkar yang akan diduduki oleh Jokowi jika bergabung, Airlangga mengatakan hal itu tergantung kepada sang presiden.
“Kalau posisi tergantung beliau. Karena beliau sekarang milik bangsa. Beliau milik semua partai, dan saya dengarkan tentu Pak Prabowo juga beliau juga terbuka dengan Pak Presiden,” terang Airlangga.* (Bayu Muhammad)
