6 months ago
1 min read

Surya Paloh: Hak Angket Sudah Tak Up to Date Lagi

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh. (Foto: Web)

JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh memberikan tanggapannya mengenai wacana hak angket setelah proses sengketa hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) berakhir.

Menurutnya, hak angket sudah tidak lagi up to date dengan kondisi terkini. “Progres perjalanan waktu sejujurnya membuat hak angket tadi sudah tidak up to date lagi untuk kondisional hari ini,” katanya, Senin (22/4/2024).

Ia menerangkan esensi diselenggarakannya hak angket di DPR sudah jauh. “Dalam satu proses perjalanan minute by minute, jam ke jam, waktu ke waktu, hari ke hari saya melihat esensi daripada hak angket udah jauh dari hadapan kita bersama,” sambungnya.

Tidak hanya itu, Paloh juga menjawab pertanyaan terkait kemungkinan partainya bergabung dengan kubu Prabowo Subianto usai dibacakannya putusan MK terkait hasil sengketa Pilpres 2024.

Paloh menyampaikan, pihaknya masih mempertimbangkan segala usulan yang ada. Termasuk usulan bagi Partai NasDem untuk tidak berada di dalam pemerintahan berikutnya.

Mungkin ada usulan lain selain merapat ke pemerintahan? Ada usulan? Kalau ada usulan boleh kita pertimbangkan juga,” ujar Paloh.

Intinya, ia akan mempertimbangkan usulan yang terbaik untuk Partai NasDem. “Kita bisa pertimbangkan itu. Kalau nggak, ada usulan lain apa sebenarnya yang lebih baik bagi Nasdem, dengan spirit yang saya utarakan,” katanya.

Ditanya soal peluang Paloh mendekati Prabowo, Akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengaku sudah melihat indikasi-indikasi pergerakan ke arah itu sejak lama.

Misalkan, Surya Paloh ketemu Jokowi. Lalu kemarin-kemarinya ketemu dengan Prabowo. Lalu juga NasDem tidak keras mengusung hak angketkatanya kepada Totalpolitik.com, Selasa (23/4/2024).

Ujang juga menyorot kembali ucapan selamat yang diberikan oleh Paloh kepada Prabowo setelah KPU mengumumkan hasil Pilpres 2024.

Dan kita tahu juga menerima hasil keputusan pemenang pemilu oleh KPU di 20 Maret yang lalu gitu. Yang pertama kali mengucapkan selamat adalah Pak Surya Paloh kepada Pak Prabowo dan Gibran tanggal 20 Maret,” sambungnya.

Begitu juga dengan ucapan selamat yang sekali lagi diberikan oleh Paloh kepada Prabowo setelah MK mengumumkan putusan hasil sengketa Pilpres 2024.

Ujang menilai NasDem terkesan lebih cocok berkoalisi dengan kubu pasangan calon (paslon) Prabowo-Gibran. “Tapi dari rangkaian-rangkaian itu pun sudah kelihatan bahwa NasDem itu lebih enak, mungkin lebih nyaman, lebih pas, lebih cocok berkoalisi dengan Prabowo-Gibran,” katanya.

Menurut Ujang, NasDem membuat pilihan yang rasional apabila memutuskan untuk bergabung dengan kubu paslon Prabowo-Gibran.

Saya sih melihat bahwa itu ya sebagai pilihan bagi NasDem. Artinya pilihan rasional, taktis, dan pilihan untuk kepentingan partai ke depan,” terang Ujang.

Bisa jadi keputusan itu adalah yang terbaik bagi Surya Paloh dan masa depan Partai NasDem. “Dan itu bagi NasDem mungkin bagi Pak Surya Paloh pilihan yang bagus, pilihan yang baik, pilihan yang terbaik mungkin untuk masa depan NasDem dan masa depan pemerintahan,” tandasnya.* (Bayu Muhammad)

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

DPR Ketok PKPU Pilkada sesuai Putusan MK

JAKARTA – Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia

FSGI: Pelajar Miliki Hak Menyampaikan Pendapat Melalui Demonstrasi

JAKARTA – Demonstrasi menjamur di beberapa kota hari ini sebagai