6 months ago
1 min read

Ngatawi al-Zastrow: Cendekiawan Gagal Memahami Politik Indonesia

JAKARTA – Budayawan Ngatawi al-Zastrow menilai kalangan inteligensia gagal memahami masyarakat Indonesia. Dan mereka cenderung merasa kecewa apabila realita menunjukkan keadaan yang berkebalikan dengan kepercayaan mereka.

“Para akademisi, para intelektual dan lain sebagainya selalu gagal dalam memotret realitas dan gerak politik kenusantaraan kita,” kata Zastrow dalam siniar Total Politik, Selasa (16/4/2024).

Kekecewaan para inteligensia kemudian berujung kepada pandangan mereka yang sinis terhadap masyarakat.

“Begitu nggak sesuai dengan imajinasi, dengan itungan-itungan, dengan teori-teori yang dia bangun, kemudian baru ‘waduh, rakyat ini goblok, rakyat ini belum terdidiklah’. Hanya uang aja, hanya bantuan aja, disogok bantuan udah melintir,” sambungnya.

Zastrow menyayangkan adanya pandangan tersebut sebagai hal yang tidak bijak. Karena didasarkan kepada pandangan para inteligensia sendiri, tanpa mempertimbangkan perasaan, pemikiran, dan realita kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Ini menurut saya pernyataan-pernyataan yang tidak wise (bijak) ya. Hanya berdasarkan kepada patokan-patokan, ukuran-ukuran yang dia bangun. Tanpa masuk secara mendalam terhadap realitas, imajinasi, emosional,” jelas Zastrow.

Salah satunya adalah mengenai politik uang yang selalu muncul sebagai isu yang diperbincangkan secara hangat jelang pemilihan umum (pemilu) yang diadakan secara berkala di Indonesia.

Menurut Zastrow, kenyataan politik uang di Indonesia bukan mengenai boleh atau tidak hal itu untuk dilakukan. Melainkan, hal itu sudah menjadi realita yang ada di masyarakat dan harus dihadapi oleh para inteligensia.

“Bukan soal nggak apa-apa atau tidak gitu loh. Ini realitas yang ada dan berkembang. Karena bagi dia (rakyat) politik uang itu bukan suatu pelanggaran. Dalam orang yang menerima, imajinasi dia,” ungkap Zastrow.

Di sini, Zastrow melihat adanya kesenjangan imajinasi antara para inteligensia dengan kalangan rakyat mengenai demokrasi.

“Ini kan ada imajinasi yang berbeda yang bagi hukum demokrasi, ini pelanggaran. Tapi bagi rakyat kita yang seperti itu, itu hal yang biasa saja. Nah, ini kan ada kesenjangan,” tekan Zastrow.* (Bayu Muhammad)

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Politik Indonesia Punya Semangat Gotong Royong

JAKARTA – Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis, memahami Indonesia

Kaum yang Gagal Paham

JAKARTA – Budayawan Ngatawi al-Zastrow menilai kalangan inteligensia gagal memahami