JAKARTA – Gen Z merupakan salah satu lumbung suara kemenangan paslon 02, Prabowo-Gibran, dalam pilpres kali ini.
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang, bahkan menyebut tim Prabowo-Gibran pandai memanfaatkan medsos untuk meraup suara mereka.
“Dan tentu saja, engagement terbesar Prabowo itu adalah joget-joget…” kata Rustika. Joget yang lantas viral bersanding dengan kata gemoy.
Sementara Direktur Strategi Pusat Penerangan Politik (Puspenpol), Adrian Zakhary, menilai Gibran Effect jadi faktor penguat (kemenangan) Prabowo Subianto.
“Sebenarnya, jika melihat hasil survei di bulan Nopember-Desember, Prabowo-Gibran sudah menang. Menangnya satu putaran atau dua putaran,” ujarnya.
Adrian juga melihat timses 02 bergerilya untuk memenangkan pilpres ini dalam satu putaran. “Banyak faktorlah yang membuat kemenangan satu putaran ini jadi berarti… negara bisa jalan, ekonomi jalan, dan lain-lain,” tegasnya.
Koordinator Nasional Relawan Bolone Mase, Kuat Hermawan, juga tak menampik ada Gibran Effect dalam kemenangan Prabowo kali ini.
Prabowo, jelas dia, telah berkontestasi hingga tiga kali dalam pilpres, dan baru kali ini menang. Artinya, Prabowo sudah punya tim pemenangan yang selama ini jalan. Namun yang kurang diperhatikan adalah siapa yang bisa mengisi ruang-ruang kosong di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Di sinilah, menurutnya, faktor Jokowi dan Gibran masuk. “Terkait kemenangan satu atau dua putaran, ya mesti bicara Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sebab, masyarakat di sana sangat dinamis,” kata Kuat.
Bagi Kuat, kampanye medsos memang bagus, tapi tetap harus diimbangi dengan gerak pasukan di darat. “Karena dalam pertempuran itu, siapa yang menancapkan bendera, dialah yang menang,” tegas pendukung Gibran ini.*
