10 months ago
1 min read

Prabowo dan Pemangkasan Anggaran Seremonial

Wakil Ketua MUI, KH Anwar Abbas. (Foto: Muhammadiyah.or.id)

JAKARTA – Tingkat kebocoran APBN sejak masa Orde Baru sampai dengan Orde Reformasi  cukup tinggi. Sumitro Djojohadikusumo memperkirakan di zaman Orde Baru tingkat kebocorannya sekitar 30 persen.  Di zaman reformasi angkanya menurut banyak pengamat bisa jauh lebih besar dari itu.

Adanya perintah dari Prabowo kepada Menteri Keuangan,  semua Menko dan para menteri untuk memangkas anggaran bagi  kegiatan-kegiatan yang terlalu seremonial, terlalu banyak seminar, sarasehan,  konferensi, terlalu banyak perjalanan luar negeri mohon dikurangi tentu patut disambut gembira.

Sebab, tujuan dari kebijakan tersebut  bukanlah untuk mengurangi pengeluaran pemerintah tetapi  untuk membuat bagaimana supaya penggunaan  anggaran belanja negara benar-benar  dipergunakan secara efektif dan efisien, sehingga dana APBN benar-benar  bisa dinikmati oleh rakyat banyak bukan hanya oleh segelintir orang saja.

Oleh karena itu, kita berharap agar  para menteri dan wakil menteri yang ada  hendaknya  benar-benar siap menyukseskan visi dan misi  dari presiden tersebut karena Prabowo tampak ingin menjadikan era pemerintahannya, menjadi era pemerintahan yang benar-benar pro rakyat.

Oleh karena itu  semua  kegiatan yang tidak mendukung bagi terciptanya hal demikian harus ditiadakan. Bahkan  Prabowo juga sudah terlebih dahulu  mewanti-wanti para menteri dan wakil menterinya agar tidak mengambil dana APBN bagi kepentingan diri dan keluarga serta kroni-kroni mereka.

Kebijakan Prabowo yang seperti  ini tentu perlu kita dukung bersama karena apa yang dilakukannya  tersebut jelas-jelas merupakan pengejewantahan dari  amanat konstitusi seperti yang terdapat dalam pasal 33  dari UUD 1945 yaitu untuk terciptanya sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Oleh karena itu  jika seandainya ada diantara para menteri dan wakil menteri yang merasa tidak sanggup melaksanakan apa yang diinginkan Presiden tersebut maka tentu sebaiknya, menyatakan diri mundur saja agar bisa digantikan oleh orang-orang yang memiliki kemampuan dan integritas yang jauh lebih tinggi.

Sehingga tujuan kita untuk menjadi negara besar dan maju di mana rakyatnya hidup dengan aman, tentram, damai, sejahtera dan bahagia bisa terwujud. Semoga.*

Anwar Abbas, Wakil Ketua Umum MUI.

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Menakar Ide Koalisi Permanen

JAKARTA – Pada pertemuan dengan Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM

Menakar Prospek Hubungan Diplomatik Indonesia dan Turki

JAKARTA – Pada tanggal 11-12 Februari 2025, Presiden Turki Reccep
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88