JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendarat di Bandara Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan bernomor registrasi RJ85.
Jokowi mengatakan pendaratannya berlangsung secara mulus. Ia juga menilai bandara yang telah dibangun sudah cukup meskipun tidak terlalu besar.
“Mulus, ya sangat bagus, (bandara) tidak terlalu besar, tapi lebih dari cukup,” katanya, Selasa (24/9/2024).
Jokowi bersyukur pendaratan pertamanya di Bandara Nusantara berjalan dengan baik dan lancar.
“Ya, alhamdulillah landing pertama yang semua berjalan dengan baik. Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar. Dan ini adalah pertama kali saya turun di Bandara Nusantara, Nusantara Airport,” ujarnya.
Pesawat yang ditumpangi oleh Jokowi itu disambut dengan dua mobil pemadam kebakaran yang ada di sisi kanan dan kiri. Mobil pemadam kebakaran itu menembakkan air ke arah pesawat sebagai bentuk sambutan pendaratan pertama oleh Jokowi.
Setibanya di Bandara Nusantara, Jokowi disambut oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi Wakil Kepala Otorita Kepala IKN (OIKN), Raja Juli Antoni, dan pejabat-pejabat lainnya.
Terminal VVIP siap digunakan
Sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) Kemenhub, Adita Irawati, mengungkapkan ada beberapa uji coba terbang dan mendarat yang sudah dilakukan di Bandara Nusantara.
Salah satunya adalah uji coba yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) selama tiga hari, yaitu pada 14,15, dan 20 September lalu.
“Pada tanggal 14,15, dan 20 September, pihak TNI AU telah melaksanakan uji pendaratan take off dan landing pesawat di Bandara Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur,” jelasnya, Minggu (22/9/2024).
Adita mengatakan proses uji coba tersebut berjalan secara lancar dan juga sempurna. “Proses uji coba itu berjalan lancar dan sempurna,” sambungnya.
Selain itu, ia juga mengatakan terminal Very-Very Important Person (VVIP) juga sudah siap untuk digunakan.
“Terminal VVIP juga sudah siap melayani. Sudah hampir mencapai 100%, hanya tinggal pekerjaan minor,” ungkapnya.* (Bayu Muhammad)
Baca juga: 82,6 Persen Penduduk di Daerah Tertinggal Sudah Bisa Akses Internet