JAKARTA – Bendahara Umum (Bendum) DPP Projo, Panel Barus, merespons pernyataan-pernyataan dari beberapa petinggi PDI-P yang menyalahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas kekalahan mereka dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lalu.
“Ini kan gara-gara PDI-P kalah pilpres kemarin lalu Pak Jokowi disalahkan atas kekalahan itu. Bahkan Pak Jokowi didiskreditkan,” katanya, Sabtu (4/5/2024).
Baru-baru ini, politikus senior PDI-P Hendrawan Supratikno menyebut Jokowi sebagai kader yang mbalelo atau membangkang.
“Diukur dari AD/ART Partai, Pak Jokowi masuk kategori kader mbalelo,” ujar Hendrawan, Kamis (2/5/2024). Menurutnya, ia kemungkinan akan dikucilkan oleh partai ke depannya.
Panel memahami apabila pihak yang kalah merasa kecewa. Tapi jangan sampai permasalahan mereka ditimpakan kepada pihak lain.
Apalagi, Pilpres 2024 dalam konteks ini diselenggarakan secara transparan. Dan rakyat sudah memilih sosok presiden mereka selanjutnya sesuai dengan pandangan serta hati nuraninya.
Ia menilai akan lebih baik apabila pihak-pihak yang kalah melakukan introspeksi diri dan perbaikan internal daripadai menyalahkan pihak lain. Hal itu menunjukan ciri sudah dewasa dalam berpolitik.
Panel mengatakan pandangan PDI-P mungkin berbeda kalau calon yang didukungnya menang dalam pilpres sebelumnya. “Mungkin kalau jagoannya PDI-P yang menang, beda cerita ya,” sambungnya.
Panel juga memahami kemarahan elite-elite PDI-P atas kekalahan mereka juga muncul dalam bentuk gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan PTUN.
Ia mengajak agar semua pihak bekerja sama dan menghentikan kemarahan yang mengganggu masyarakat setelah berakhirnya rangkaian Pilpres 2024.
“Rakyat pemilih sudah beraktivitas seperti biasa. Para kontestan pemilu sudah bersatu, berpelukan. Sekarang waktunya bekerja sama, jangan diganggu dengan kemarahan dan sumpah-serapah,” ujar Panel.* (Bayu Muhammad)