1 week ago
1 min read

98,67 Persen Warga Indonesia Terjangkau Jaminan Kesehatan Nasional

Media workshop bertajuk ‘Potret Satu Dekade Perjalanan Membangun Indonesia Sehat dan Menjaga Keberlangsungan Program JKN pada Pemerintahan Baru’. (Foto: Sorongnews)

JAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melaksanakan media workshop bertajuk ‘Potret Satu Dekade Perjalanan Membangun Indonesia Sehat dan Menjaga Keberlangsungan Program JKN pada Pemerintahan Baru’.

Dalam kegiatan itu BPJS Kesehatan memaparkan pencapaian penting selama 10 tahun penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Menurut pihak mereka, JKN sudah menjangkau lebih dari 277 juta jiwa atau 98,67 persen dari penduduk Indonesia. Hal itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan cakupan Universal Health Coverage (UHC) tercepat di dunia.

Bahkan, Indonesia lebih cepat memperluas UHC tersebut dibanding Korea Selatan (Korsel) yang membutuhkan 12 tahun untuk mencapainya.

“Per 1 September 2024, lebih dari 277 juta jiwa atau 98,67 persen penduduk Indonesia telah terdaftar sebagai peserta JKN. Capaian ini sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan cakupan Universal Health Coverage (UHC) tercepat di dunia, dalam satu dekade. Jika dibandingkan dengan capaian UHC di negara lain, seperti Korea Selatan, memerlukan 12 tahun untuk mencapainya,” kata Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, Rabu (25/9/2024).

‘Masyarakat semakin memanfaatkan JKN’

Ghufron memaparkan baru 92,3 juta pemanfaat yang tercatat pada tahun 2014 lalu. Angka tersebut naik ke 606,7 juta pemanfaat pada tahun 2023. Menurutnya, peningkatan tersebut membuktikan masyarakat semakin mendapatkan manfaat dari akses terhadap kesehatan yang diberikan oleh JKN.

“Pada 2014, tercatat 92,3 juta pemanfaatan per tahun, dan pada 2023 jumlahnya meningkat menjadi 606,7 juta pemanfaatan per tahun, atau sekitar 1,7 juta pemanfaatan setiap hari. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat semakin memanfaatkan akses kesehatan yang disediakan oleh JKN, sambungnya.

Ia juga mengungkapkan keberhasilan dari program JKN telah menarik perhatian dari berbagai negara untuk mempelajari sistem penyelenggaraannya.

“Keberhasilan Program JKN menarik minat banyak negara untuk mempelajari sistem penyelenggaraan Program JKN. Negara-negara seperti Inggris, Korea Selatan, dan Malaysia,” katanya.

Koordinator Advokasi Jaminan Sosial BPJS Watch, Timboel Siregar, mengatakan BPJS Kesehatan punya tekad menjaga keberlangsungan dari program JKN. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan Indonesia yang sehat dan sejahtera nantinya.

“Melalui berbagai strategi dan kolaborasi, BPJS Kesehatan bertekad untuk menjaga keberlangsungan Program JKN demi tercapainya Indonesia yang sehat dan sejahtera di bawah pemerintahan yang baru. Namun melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 semakin mempertegas bahwa dukungan kementerian/lembaga turut serta dalam kesuksesan penyelenggaraan Program JKN,” jelasnya.* (Bayu Muhammad)

Baca juga: 82,6 Persen Penduduk di Daerah Tertinggal Sudah Bisa Akses Internet

 

 

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop