JAKARTA – Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencetak rekor baru dengan meningkatkan rasio elektrifikasi nasional hingga 99 persen pada akhir masa jabatannya kini.
Pencapaian tersebut dibicarakan oleh Jokowi saat memberikan pidatonya dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI) pada Jumat (16/8/2024).
“Cakupan elektrifikasi terus kita perluas hingga mencapai 99% di tahun 2024,” katanya.
Padahal sebelumnya, Perseroan Terbatas (PT) Perusahaan Listrik Negara (PLN), memperkirakan rasio elektrifikasi nasional sebesar 100 persen baru akan terwujud pada 2027 nanti. Dan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan Indonesia baru mencapai 84,35 persen rasio elektrifikasi nasional pada tahun 2014.
Direktur Utama (Dirut) PT PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan PLN telah menyusun suatu Roadmap Listrik Desa yang baru akan mencapai rasio elektrifikasi sebesar 100 persen pada 2024. Adapun anggaran yang dibutuhkan oleh pihaknya untuk mewujudkan rencana itu adalah sebanyak Rp23,95 triliun.
Tapi rencana itu terhambat oleh keterbatasan anggaran berupa tidak adanya Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 dan APBN 2024. Sehingga, rasio elektrifikasi sebesar 100 persen baru akan tercapai pada 2027 nanti.
“Dengan tidak masuknya PMN untuk lisdes di APBN 2023 dan APBN 2024, maka Rasio Elektrifikasi 100 persen baru akan tercapai di tahun 2027,” terangnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (30/5/2024).
Menghadirkan Listrik di Pelosok Indonesia
Patut untuk diperhatikan kalau pembangunan infrastruktur listrik tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa, melainkan di beberapa daerah yang berada di pulau-pulau lainnya.
PLN membangun 5 proyek Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (Kv) di Kalimantan Barat. Pembangunan itu disertai dengan 1 proyek gardu induk (GI) di daerah yang sama.
Sementara itu, PLN juga membangun 7 proyek SUTT 150 kV di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang disertai dengan 6 proyek GI. Kedua proyek itu dilaksanakan pada tahun 2022 lalu, ketika dunia masih dalam keadaan pandemi Covid-19.
Kemudian, General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, Budiono, menjelaskan rasio elektrifikasi di Papua sudah mencapai angka 97,48 persen hingga Mei 2024. Hal itu merupakan peningkatan bagi Papua. Data Lokadatada menunjukkan rasio elektrifikasi Papua hanya 77,81 persen pada tahun 2014 silam.
Tidak hanya di pulau-pulau besar, PLN juga membangun infrastruktur kelistrikan di pulau-pulau terluar Indonesia.
Kini, PLN juga berhasil membangun jaringan listrik di daerah pelosok Nusa Tenggara Timur (NTT). Penduduk-penduduk di Desa Tublopo Kecamatan Bikomi Selatan, Desa Meusin Kecamatan Boking, Desa Kiubaat Kecamatan Amanuban Selatan, dan Desa Maumutin di Kecamatan Raihat kini bisa menikmati listrik.
Darmawan menegaskan langkah tersebut untuk mendukung pemerintah memperluas akses Listrik yang merata di seluruh tanah air.
“PLN terus mendukung pemerintah dengan memperluas akses listrik secara merata ke seluruh pelosok negeri sebagai bentuk nyata dari keadilan sosial bagi semua warga Indonesia. Sehingga diharapkan kehadiran listrik mampu mendorong peningkatan kualitas dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dalam rilis pers PLN, Selasa (14/5/2024).* (Bayu Muhammad)
Baca juga: Capaian Gemilang Jokowi di Bidang Pembangunan Infrastruktur