JAKARTA – Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pandapotan Nababan, buka suara mengenai wacana Dewan Pertimbangan Agung (DPA) ingin diadakan lagi. Menurutnya, lembaga tersebut pernah mengungkit kasus korupsi pada masa lampau.
“Jadi dalam sejarah Republik Indonesia, DPA itu pernah eksis, berkembang, dan mempunyai pengaruh yang besar waktu mereka membocorkan hasil Komisi IV dari DPA mengenai kasus korupsi-korupsi. Itu spektakuler,” katanya dalam acara ‘Diskusi Ruang Temu Jokowi-Prabowo Hangat-Hangat Kuku?’ di kantor Total Politik, Jumat (12/7/2024).
Akan tetapi, kata pria yang kerap disapa Opung Panda itu, kini DPA tidak lagi mencetak prestasi. Hal yang sama juga bisa dikatakan mengenai lembaga Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Opung Panda mengaku belum pernah mendengar Wantimpres memberikan pendapat-pendapat kritis terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama ini.
“Setelah itu, seluruh rakyat Indonesia nggak punya catatan lagi mengenai apa prestasi DPA. Demikian juga Wantimpres. Belum pernah kita dengar selama ada Wantimpres itu kemudian memberikan pendapat-pendapat yang kemudian mengoreksi Presiden Jokowi. Mengingatkan ini atau kemudian tidak lagi terjadi ini dan sebagainya,” jelasnya.
‘Tidak jelas’
Adapun salah satu isu yang Panda tanyakan terkait pendapat dari Wantimpres adalah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan.
“Apa pendapatnya mengenai IKN? Apa gitu loh. Jadi hampir tidak pernah,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Panda mempertanyakan dampak adanya baik DPA maupun Wantimpres terhadap kehidupan rakyat. Menurut dia, manfaatnya tak jelas.
“Jadi sebenarnya institusi badan ini nggak punya pengaruh apa-apa terhadap rakyat. Nggak juga jelas manfaatnya apa? Ini berdasarkan catatan sejarah, bukan kita mau ngada-ngada, ndak!” tandasnya.* (Bayu Muhammad)
Baca juga: Grace Natalie Bantah Pernyataan Djarot IKN Belum Siap