JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto, diketahui telah mengantongi nama calon gubernur yang akan dimajukan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Menurutnya, Prabowo akan memberikan kejutan.
“Insyaallah nanti aka nada kejutan yang sedang dilakukan Pak Prabowo untuk pilkada (pemilihan kepala daerah) Jakarta,” katanya, Minggu (30/6/2024).
Soal kapan waktunya Prabowo mengumumkan cagub kejutannya, Muzani meminta agar semua pihak menunggu.
“Insyaallah nanti tunggu waktu sebentar. (Namanya) sudah ada di kantong (Prabowo),” sambungnya.
Seputar ada atau tidak adanya nama Ridwan Kamil (RK) dalam kantong Prabowo, Muzani mengatakan kalau ia belum ‘mengintip’.
“Saya belum mengintip nama yang ada di sakunya Pak Prabowo,” lanjutnya.
RK masih kuat
Nama RK masih santer disebut-sebut dalam percakapan publik. Salah satunya dinilai oleh Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN), Eko Patrio, sebagai pesaing yang imbang untuk Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta 2024.
“Kalau RK masuk ke Jakarta menjadi persaingan seimbang antara Anies dengan RK gitu ya,” ujarnya, Sabtu (29/6/2024).
Sementara itu, Eko juga mengungkapkan kalau partainya memikirkan nama-nama lain seandainya RK tidak jadi maju di Jakarta.
Ia menyebut nama Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, sebagai alternatif RK.
“Kalau di level saya ya jadi masukan juga yang kalau seandainya RK tidak (jadi maju Pilkada Jakarta), apa yang harus kita tampilkan. Berarti ada alternatif lain (yakni) Mas Kaesang),” lanjutnya.
Eko juga berbicara mengenai dinamika yang meliputi pencalonan Anies. Menurutnya, hal itu masih bisa berubah-ubah lagi nantinya.
“Kan kemungkinan juga bisa aja di akhir-akhir, Mas Anies tiba-tiba perahunya berkurang. Partainya yang dukung beliau ke kandidat lain kan bisa aja seperti itu,” lanjutnya.
Ia juga menyatakan kalau pembahasan mengenai Pilgub DKI Jakarta 2024 antar partai-partai politik masih cair.
“Dari partai KIM juga kita ngobrol. Nah kalau di Jakarta itu baik dari partai KIM atau bukan semuanya cair saja tetap terbuka. Semisal saya ngobrol bisa dengan teman-teman PKB (Partai Kebangkitan Bangsa), saya bisa ngobrol dengan NasDem. Artinya masih sangat cair,” ujarnya.* (Bayu Muhammad)