1 year ago
1 min read

Kedutaan Belanda Bahas Keamanan Siber di Indonesia

Ketua ICSF, Ardi Sutedja. (Foto: Istimewa)

JAKARTA – Kedutaan Belanda untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN berhasil menyelenggarakan acara ‘Cyber Law Expert Panel: Strategic Approaches to Cyber Governance-International Law Applicable in Cyberspace” pada Juni 26-27 di Jakarta.

Acara tersebut diadakan bersama dengan Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Communication and Information System Security Research Centre (CISSReC), dan Cyber Law International.

Terdapat 50 pemangku kepentingan kunci yang hadir, termasuk pihak pemerintah, pembuat kebijakan, perwakilan kementerian, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), militer, dan pendidikan.

Adapun tema acara tahun ini adalah ‘Bridging Regulatory, Strategic, and Operational Perspectives in Cybersecurity’.

Pada hari pertama, acara dibuka oleh Ketua ICSF, Ardi Sutedja. Kemudian, Wakil Duta Besar Adriaan Palm memberikan pidato pembukaan yang menekankan pentingnya kerja sama internasional dalam ranah hukum-hukum siber.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN), Hinsa Siburian, juga turut hadir membuka acara.

‘Ketangguhan’

Wakil Duta Besar Adrian mengatakan kita tidak bisa mencegah insiden-insiden keamanan di ruang siber. Akan tetapi, kita bisa meningkatkan ketangguhannya.

Ia juga yakin kalau ketangguhan dari ruang siber itu bisa dibangun melalui kerja sama antara pemangku-pemangku kepentingan yang ada.

“Kami yakin kunci ketahanan tersebut terletak pada kerja sama yang erat antar pemerintah, dunia usaha, dan lembaga pengetahuan (atau multi-stakeholderis-me), serta kerja sama internasional yang erat,” katanya.

Terlebih, Indonesia dan Belanda termasuk negara yang paling terdigitalisasi di dunia. Oleh karena itu, keamanan siber menjadi prakondisi menjaga keamanan negara.

“Indonesia dan Belanda merupakan salah satu negara yang paling terdigitalisasi di Asia dan Eropa. Oleh karena itu, keamanan siber merupakan prasyarat mutlak untuk menjaga negara kita tetap aman dan berfungsi,” sambungnya.

Cyber Law International mengenalkan para hadirin kepada program pendidikan komprehensifnya yang dibawakan oleh para ahli. Salah satunya adalah CEO dan Pendiri Cyber Law International, Liis Vihul.

Hari pertama acara itu diakhiri dengan makan malam bersama untuk para hadirin untuk berjejaring dan berdiskusi lebih dalam dengan satu sama lain.* (Bayu Muhammad)

Baca juga:

Judi Online di Indonesia Disorot Media Internasional

Komitmen Menkominfo Berantas Judol dan Pinjol

Menkominfo Akan Berantas Judol dengan AI

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88