5 months ago
1 min read

Menakar Kemungkinan Anies-Ahok Maju

Anies Baswedan. (Foto: FB Anies Baswedan)

JAKARTA – Nama mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama santer dibicarakan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 mendatang.

Tidak hanya itu, beberapa pembicaraan di kalangan publik juga mengandaikan keduanya maju secara berpasangan.

Walaupun muncul narasi seperti itu, mantan Anggota DPRD DKI Jakarta, Mohamad Sanusi, berpendapat sulit bagi Anies dan pria yang kerap disapa Ahok itu maju bersama.

“Kalau politik semua mungkin-mungkin saja. Tapi kalau gue nggak yakin,” katanya dalam siniar di Total Politik, beberapa waktu lalu.

Menurut Sanusi, Anies dan Ahok tidak memiliki kemampuan partai politik, terutama yang kultural seperti PKS dan PKB untuk meminta pendukungnya bersatu.

“PKS-PKB itu bukan person, itu kultural. Kalau kultural di bawah tinggal komandannya bilang begini-begini, ketemu. Tapi kalau ini nggak bisa,” lanjut Sanusi.

Alih-alih bersatu, Sanusi melihat adanya kemungkinan pendukung Anies dan Ahok masing-masing akan pecah apabila mereka memutuskan bersatu untuk menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2024 nanti.

“Kalau person itu, sekarang gini kalau lu mau ambil kanan (ya) kanan, mau ambil kiri (ya) kiri. Kalau mau ambil tengah, jangan-jangan yang kanan banyak hilang,” jelasnya.

Menurut Sanusi, ini harus menjadi bahan pertimbangan baik Anies maupun Ahok ketika nantinya memutuskan akan bergabung atau tidak dalam kontestasi untuk jabatan kepala daerah yang akan diselenggarakan berikutnya.

“Jadi pertimbangannya begitu. Memang ini ada kiri ada banyak ini. Tapi jangan-jangan waktu dia ambil bareng, ada yang hilang banyak. Yang kanan hilang banyak, yang kiri hilang banyak. Kan, nggak tahu,” ujarnya.* (Bayu Muhammad)

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

‘Anies Tidak Jadi Maju Bukan Karena Ridwan Kamil’

JAKARTA – Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah

Megawati Tak Setuju dengan Sosok Anies

JAKARTA – Pemimpin Redaksi IDN Times, Uni Lubis, menilai kalau