1 year ago
1 min read

Hamas Siap Letakkan Senjata Jika Solusi Dua Negara Terwujud

Juru Runding Hamas Khalil al-Hayya. (Foto: Timesofisrael)

JAKARTA – Juru Runding Hamas Khalil al-Hayya mengungkapkan kelompoknya siap untuk meletakkan senjata apabila solusi dua negara atas konflik Israel-Palestina terwujud.

Mereka akan mengubah diri menjadi partai politik di negara Palestina merdeka yang hidup bertetangga dengan Israel nantinya.

“Hamas akan menerima negara Palestina yang berdaulat sepenuhnya di Tepi Barat dan Jalur Gaza beserta kembalinya pengungsi-pengungsi Palestina sesuai dengan keputusan-keputusan badan internasional,” ujar al-Hayya ketika diwawancarai Associated Press di Istanbul, Turkiye.

Menurutnya, perubahan Hamas menjadi partai politik nantinya merupakan kelanjutan yang logis dari kemerdekaan Palestina setelah solusi dua negara diterapkan.

“Semua pengalaman bangsa-bangsa yang bertarung dengan penjajah-penjajahnya, ketika mereka sudah merdeka dan mendapatkan hak-hak dan negaranya, apa yang mereka lakukan? Mereka berubah menjadi partai-partai politik dan kekuatan-kekuatan tempurnya menjadi tentara nasional,” tambahnya.

Ini menjadi salah satu kesempatan di mana Hamas kembali memoderasikan posisinya, walaupun program politik resminya masih menolak alternatif dari kemerdekaan Palestina sepenuhnya, dari sungai ke laut, merujuk kepada wilayah historis Palestina yang membentang dari Sungai Yordan ke Laut Mediterania.

Mengenai itu, al-Hayyah tidak menjelaskan apakah penerimaan Hamas terhadap solusi dua negara ditujukan untuk mengakhiri konflik atau sebagai langkah taktis dalam mempersiapkan diri menghancurkan Israel di kemudian hari.

Tapi yang jelas, konflik Israel-Palestina yang pecah setelah serbuan Hamas ke kota-kota Israel pada 7 Oktober 2023 silam sudah berlangsung selama hampir tujuh bulan.

Korban telah banyak berjatuhan di kedua belah sisi. Selain itu, negosiasi gencatan senjata juga sepertinya mengalami kemandekan.

Hingga kini, perang sudah mengakibatkan 34 ribu orang Palestina kehilangan nyawanya. Dan 80 persen penduduk Gaza terusir dari tempat tinggalnya.

Akademisi HI BINUS University, Tia Mariatul Kibtiah, menilai konflik Israel-Palestina baru akan berakhir apabila Hamas bersedia untuk melakukan negosiasi dan mengubah diri jadi partai politik alih-alih kelompok milisi.

Ia mencontohkan proses perdamaian antara Turki dengan separatis Kurdi pada masa kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan.

“Erdogan memberikan hak penuh terhadap partai PKK yang notabenenya Partai PKK ini kan adalah kelompok Kurdi. Mereka memberontak ingin keluar dari Turki. Tapi itu bisa diredam dengan diberikan hak politik menjadi partai begitu,” kata Tia ketika dihubungi Totalpolitik.com, Kamis (25/4/2024).

Tia berharap Hamas memang berkomitmen untuk menjadi partai politik. Dan Palestina menjadi negara merdeka dengan wilayah, rakyat, dan pemerintahannya sendiri.

Ditanyai mengenai apakah pernyataan al-Hayya sesuai dengan aspirasi warga Palestina, Tia mengatakan, dari dulu Palestina itu ingin dua negara sudah.

Hubungan yang relatif baik antara pemimpin Fatah Mahmoud Abbas dengan pemerintahan Israel dijadikan bukti akan keinginan sebenarnya warga Palestina untuk berdamai dengan Israel.

Namun, Tia juga melihat adanya permasalahan. Ia masih mempertanyakan apakah Israel bersedia untuk menerima solusi dua negara. Dan apakah Amerika Serikat memiliki keseriusan dalam mewujudkannya.

“Masalahnya adalah itu tadi, yang saya singgung dua itu tadi. Satu adalah bersedia tidaknya politisi, terutama di bawah Netanyahu, untuk (menerima) solusi dua negara. Dua, Amerika sungguh-sungguh tidak untuk menciptakan solusi dua negara?” tanya Tia.

Tapi mengenai masyarakat Palestina dan Israel itu sendiri, Tia melihat keduanya menginginkan perdamaian.

“Soal ditanya masyarakat, saya tidak melihat ketidaksetujuan. Bahkan, masyarakat Israel sendiri mereka sangat senang bahwa terjadi perdamaian di Palestina-Israel begitu,” ujarnya.* (Bayu Muhammad)

 

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Menakar Implikasi Perang Israel-Iran

JAKARTA -Situasi geopolitik Timur Tengah memanas setelah pecah perang terbuka

Duka Cita PP Muhammadiyah atas Kematian Yahya Sinwar

JAKARTA – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan rasa duka cita
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88