6 months ago
1 min read

Sang Penerus Airlangga

JAKARTA – Wacana yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo akan di-plot sebagai Ketua Umum Partai Golkar memang mengalir deras dalam arus perbincangan publik.

Entah bagaimana caranya Sang Presiden jadi Ketum Golkar, itu urusan nanti. Yang penting adalah ‘umpan’ ini disebar dulu. Perkara ada atau tidak ikan yang nyantol, ya tunggu saja. Ini hanya soal kesabaran.

Politikus Senior Zulfan Lindan juga tertarik mengomentari isu ini. Menurut dia, Posisi Ketum Golkar itu terlalu kecil bagi seorang Jokowi. 

“Jokowi seharusnya sudah berada di atas itu (Ketum). Ngapain Pak Jokowi jadi Ketum. Kalau Gibran masih mungkin,” ucapnya. “Pak Jokowi harusya berkiprah di tempat dan posisi yang lain.”

Jurnalis Senior Bambang Harymurti menambahkan, di Golkar memang ada ‘gerakan’ terkait suksesi Ketum. Ada kubu Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi/Kepala BKPM), ada pula kubu Agus Gumiwang (Menteri Perindustrian).

“Geng Agus ini berharap kalau perolehan suara Partai Golkar turun dalam Pileg kali ini, mereka yang akan maju di Desember ini. Namun, ternyata keadaan berubah,” kata BHM.

Airlangga sukses mengantarkan Golkar meraih posisi kedua dalam Pileg 2024 dengan perolehan 23,2 juta suara (15,28 persen), di bawah partai jawara PDI-P, yang meraup 25,3 juta suara (16,72 persen).*

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Solusi RK-Suswono Atasi Banjir di Jakarta

JAKARTA – Calon Wakil Gubernur (Wagub) Gubernur Daerah Khusus Jakarta

Dilema Partai Politik Pasca Reformasi

JAKARTA – Partai politik merupakan pilar demokrasi, adalah salah satu