11 months ago
6 mins read

Sekeping ‘Surga’ Memendam Petaka

Senja di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT. (Foto: Chairul Akhmad)

Flores yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan salah satu pulau indah di bentang Nusantara. Eksotisme pulau yang sebagian besar daratannya berupa pegunungan ini bak keping surga yang terserak di Bumi. Sayang, ancaman petaka yang mengintai kerap tak disadari warga.

MANGGARAI – Pesawat Batik Air yang lepas landas dari Jakarta itu baru saja mendarat dengan mulus di Bandara Komodo International Airport, Labuan Bajo, Flores, NTT. Jarum jam menunjukkan angka 11.30 WITA ketika pesawat benar-benar berhenti di depan terminal.

Suasana bandara tak begitu ramai siang itu. Kebanyakan penumpang yang berkerumun di dalam gedung dekat pengambilan bagasi adalah penumpang Batik Air. Interior bandara baru ini tampak anggun dan ikonik. Nuansa khas Flores mendominasi tiap bagian bangunan bandara yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 21 Juli 2022 lalu itu.

Sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas di Indonesia, Pemerintahan Jokowi memang menggenjot perbaikan infrastruktur di Labuan Bajo. Ibukota Kabupaten Manggarai Barat ini diharapkan semakin berkembang dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Begitu keluar dari area bandara, kita disuguhi penampakan jalan raya yang mulus dan bersih. Apalagi saat memasuki kawasan pelabuhan, pemandangan indah dan menakjubkan terhampar di depan mata. Walau terik siang begitu ganas membekap Bumi, namun itu tak menyembunyikan keanggunan Labuan Bajo yang sesungguhnya. Senja nanti, kala mentari beranjak pulang, dapat dipastikan kawasan ini bakal menyajikan keindahan surgawi nan magis.

Usai menyusuri jalanan kecil yang bersih dan rapi di sepanjang kawasan pelabuhan, kami akan bergerak ke arah timur menuju Kota Ruteng, Ibukota Kabupaten Manggarai. Jarak antara Labuan Bajo dan Ruteng berdasakan informasi Google Map adalah sepanjang 127 kilometer.

Masih kata Mbak Google Map, jarak tempuh dengan kendaraan roda empat akan memakan waktu sekitar tiga setengah jam. Itu pun kalau perjalanan lancar.

Jangan bandingkan jalanan di Flores dengan jalanan di Pulau Jawa misalnya, di mana untuk menempuh jarak 100 km bisa dicapai dalam waktu satu setengah jam. Ini Flores, Bang! Jalanan di sini bukan jalan datar, tapi tanjakan dan turunan alias jalan pegunungan.

Jalan berkelok Trans Flores yang membentang dari Bajo ke Ruteng berada di ketinggian rata-rata 800-an meter di atas permukaan laut (MDPL). Jalanan datar hanya terdapat di kawasan sabana Lembor, sekitar 65 km sebelum masuk Ruteng. Selebihnya, naik turun gunung.

Kawasan Ekonomi Khusus Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (Foto: Chairul Akhmad)

Flores termasuk dalam gugusan pulau Nusa Tenggara bersama Bali dan Nusa Tenggara Barat, dengan luas wilayah sekitar 14.300 km persegi. Penduduk di Flores berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 mencapai 2.085.004 jiwa. Terdapat delapan kabupaten di Pulau Flores, antara lain Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, dan Flores Timur.

Flores kini dikabarkan tengah mempersiapkan diri menjadi sebuah provinsi pemekaran di NTT. Pulau ini dinilai cukup memadai menjadi sebuah provinsi berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk, dan sumber daya baik alam maupun manusia.

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Kisah Antara Dua Desa

Bajak dan Salama adalah dua desa yang masuk dalam wilayah

Wae Pesi yang Ramah juga ‘Pemarah’

Sadar dengan wilayah yang rawan bencana karena berada di pinggir