1 year ago
1 min read

Antara Prabowo dan Anwar

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Facebook Prabowo Subianto)

JAKARTA – Dalam sejarahnya, Prabowo Subianto sudah pernah gagal empat kali menjadi presiden dan wakil presiden. Pertama kali saat dia mengikuti Konvensi Capres Golkar pada 2004. Di sana ia kalah suara dari lawannya; Wiranto.

Kemudian, Prabowo sempat mengikuti Pilpres 2009 dengan menjadi wakilnya calon presiden (capres) Megawati Soekarnoputri. Tapi mereka kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono.

Tidak berhenti di situ, Prabowo terus mencoba peruntungannya. Dalam Pilpres 2014 dan 2019, ia mencoba pertaruhannya lawan Joko Widodo. Seperti dalam dua percobaan sebelumnya, ia kalah juga.

Kali ini, Prabowo terpilih jadi presiden dalam Pilpres 2024. Keinginan lamanya untuk duduk di puncak kekuasaan tertinggi republik ini akhirnya terwujud.

Founder Cyrus Network, Hasan Nasbi, menemukan kemiripan dalam perjalanan politik Prabowo dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang sedang menjabat di negara tetangga.

Hal itu disampaikannya dalam acara Ngabuburit & Buka Bersama Total Politik, Jumat (22/3/2024). “Kalahnya panjang itu, puluhan tahun gitu. Nggak sekali-dua kali, kalahnya panjang,” ujar Hasan.

Lebih lagi, Hasan menilai situasi yang meliputi kehidupan politik kedua tokoh itu juga nyaris sama. “Orang yang dari posisi crown prince, dari posisi putra mahkota. Terlempar dalam waktu yang hampir bersamaan dari kekuasaan,” jelas Hasan.

Hasan merujuk kepada posisi Prabowo yang dahulu pernah dekat dengan kekuasaan, yaitu dengan Keluarga Cendana dan Presiden Soeharto. Hingga akhirnya berpisah dengan mereka, dan untuk sementara waktu tinggal di luar negeri pada akhir masa kekuasaan Orde Baru.

“Jadi selangkah lagi dia menuju tampuk kekuasaan pada waktu itu, kelempar dia. Prabowo kalah berkali-kali. Anwar Ibrahim kalah berkali-kali, bahkan sampai keluar-masuk penjara dengan tuduhan yang nggak-nggak,” kata Hasan.

Sementara itu, Perdana Menteri negeri Jiran juga mengalami nasib yang tidak mulus. Ia pernah dekat dengan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang terkenal itu. Bahkan, ia pernah menjadi Wakil Perdana Menteri yang berkemungkinan menerusi Mahathir.

Tapi keduanya berpisah jalan. Mereka berbeda pendapat tentang penyelesaian krisis ekonomi 1998 di Malaysia. Anwar lantas mendirikan Parti Keadilan Nasional (Keadilan). Buntutnya, ia dipenjara. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Salah satu tuduhannya adalah Anwar melakukan tindakan sodomi.

Hasan merasa Prabowo dan Anwar sama-sama memiliki daya spiritual dan keyakinan yang kuat. “Perjalanan panjang itu nggak mungkin bisa ditempuh tanpa keyakinan yang kuat. Karena kalau hanya sekadar ambisi, kita pasti ada capeknya. Sudah pasti itu,” kata Hasan.

Tapi Hasan tak bisa menjelaskan dengan pasti apa daya spiritual yang dimiliki oleh kedua tokoh itu, hingga bisa bertahan sampai sekarang. “Yang bisa menjelaskan ini hanya Anwar Ibrahim dan Prabowo Subianto,” tandas Hasan.

Setelah sekian lama, Prabowo dan Anwar akhirnya berhasil menduduki kursi jabatan tertinggi di negaranya masing-masing. Prabowo tahun ini. Dan Anwar pada 2022 silam.*

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Menakar Ide Koalisi Permanen

JAKARTA – Pada pertemuan dengan Koalisi Indonesia Maju Plus (KIM

Menakar Prospek Hubungan Diplomatik Indonesia dan Turki

JAKARTA – Pada tanggal 11-12 Februari 2025, Presiden Turki Reccep
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88
situs totositus totositus totojakartaslot88