6 months ago
1 min read

Erdogan Terpukul, Oposisi Menang Pilkada Turki

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Anadolu Ajansi)

JAKARTA – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Turki 2024 baru saja diselenggarakan. Partai Rakyat Republik (CHP) mengalahkan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)-nya Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Berdasarkan perhitungan terkini, CHP memperoleh 37,32 persen suara nasional. Sementara itu, AKP berada di bawahnya dengan perolehan angka sebesar 35,78 persen.

Sarjana Sabanci University, Berk Esen, menilai hasil pilkada ini merupakan kekalahan elektoral yang diderita Presiden Erdogan sepanjang karier politiknya.

CHP yang didirikan Bapak Pendiri Turki, Mustafa Kemal Ataturk, itu memenangkan beberapa kota penting. Di pesisir barat, mereka menang di Izmir. Mereka juga menang di Kota Antalya dan Adana di selatan Turki.

Sementara itu, mereka dapat mempertahankan Istanbul dan Ankara. Dua kota penting di Turki yang sudah lepas dari tangan kekuasaan AKP sejak 2019 lalu.

Di Istanbul sendiri, Wali Kota petahana, Ekrem Imamoglu, memenangkan 50 persen suara. Mengalahkan lawannya, Murat Kurum dari AKP dengan selisih lebih dari 11 persen.

Imamoglu langsung mendeklarasikan kemenangannya. “Malam ini, 16 juta warga Istanbul mengirimkan pesan baik kepada lawan-lawan kami dan sang presiden,” katanya Minggu (31/3/2024).

Beranjak ke Ankara, Ibu Kota Turki, Wali Kota petahana Mansur Yavas dari CHP menang atas lawan AKP-nya dengan perbedaan 25 persen.

Hasil pemilu ini jauh dari harapan Erdogan. Sebelumnya, ia pernah mengatakan hasil pemilu kali ini akan menjadi ajang peralihan kekuasaan ke kader-kader AKP lainnya yang akan meneruskannya habis Pemilihan Presiden (Pilpres) Turki 2028.

Pasalnya, Erdogan tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden dalam pilpres itu. Tapi rencana itu sepertinya harus disesuaikan ulang dengan situasi dan kondisi terkini.

Kini, Erdogan sudah menerima hasil pemilunya. Dan ia menyatakan pihaknya akan mengkaji hasil kontestasi elektoral yang baru saja usai.

“Sayangnya, kita tidak bisa mendapatkan hasil yang kita inginkan dan harapkan,” kata Erdogan.

Erdogan juga bersumpah untuk memperbaiki performa dirinya dan AKP sebelum pilpres berikutnya. “Kami akan memperbaiki diri dan menebus kesalahan-kesalahan kami,” tandasnya.

Ekonom Arda Tunca menilai, buruknya kinerja AKP dalam menjalankan kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintahan jadi faktor kekalahan partai berlogo lampu bersinar itu dalam pemilu kali ini.

“Pada 2019, AKP kehilangan kota-kota besar karena pengaruh dari krisis (ekonomi) 2018, karena krisis itu paling terasa di kota-kota besar. Sekarang, ancaman kemiskinan dan pengangguran telah menyebar ke seantero negeri,” tulis Tunca di akun X, Senin (1/4/2024).

Kondisi ekonomi Turki terus memburuk sejak 2018. Tingkat inflasinya mencapai angka 67 persen. Hal itu membuat sulit konsumsi masyarakat Turki sekarang.

Mata uangnya juga anjlok. Nilainya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sudah berkurang sebanyak 83 persen selama lima tahun terakhir.

Dan Erdogan sepertinya memiliki pekerjaan rumah yang berat untuk memperbaiki performa AKP di pemerintahan. Pilpres Turki 2024 adalah taruhannya.

Bukan tidak mungkin kemenangan CHP dalam pemilu ini akan berlanjut ke pilpres yang ada di depan. Dan mengakhiri kekuasaan AKP yang umurnya sudah lebih dari dua dasawarsa.*

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Prabowo Ketemu Erdogan, Bahas Kerja Sama Pertahanan

JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia (RI) sekaligus Presiden

Erdogan Beri Sinyal Lakukan Intervensi Militer ke Israel

JAKARTA – Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, berbicara mengenai kemungkinan