2 years ago
6 mins read

Sekeping ‘Surga’ Memendam Petaka

Senja di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, NTT. (Foto: Chairul Akhmad)

Program CORTA

Di balik segala keindahan dan sumber daya alam yang dimiliki Pulau Flores, ada sejumlah ancaman bahaya yang juga mengintai. Masih lekat dalam ingatan bagaimana banjir bandang menghantam Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur pada 2021 lalu.

Bencana ini merenggut nyawa puluhan orang dan merusak rumah dan pemukiman warga. Sejumlah warga juga hilang terseret arus dan tak jelas rimbanya. Dan peristiwa serupa juga kerap terjadi di wilayah lain di seluruh Flores.

Berdasarkan kajian Palang Merah Indonesia (PMI) yang didukung Palang Merah Amerika (Amcross), beberapa kawasan di Flores memang rentan akan bencana, terutama banjir, longsor dan angin puting beliung. Karenanya, PMI dan Amcross menjalankan program community ready to act (CORTA) di wilayah aliran sungai di Kabupaten Manggarai, tepatnya di Kecamatan Reok.

Program yang disebut DAS-CORTA Amcross ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar siap-siaga serta menjadi tangguh menghadapi risiko bencana. Kegiatan yang dilakukan di antaranya menyusun Peraturan Desa (Perdes) tentang rencana pengurangan risiko bencana (PRB), pelatihan mengenai peringatan dini dan aksi dini, serta membentuk Forum Daerah Aliran Sungai (DAS).

Ketua PMI Kabupaten Manggarai Ronny Kaunang mengatakan, kegiatan ini melibatkan masyarakat di lima kelurahan/desa di Kecamatan Reok. “Kelima kelurahan/desa itu adalah Kelurahan Mata Air, Kelurahan Baru, Kelurahan Reo, Desa Bajak, dan Desa Salama,” papar Ronny.

Ronny menambahkan, salah satu bentuk kegiatan program adalah menjalankan kampanye edukasi tentang kesiap-siagaan dan PRB banjir dan longsor. Ini ditujukan kepada sejumlah komponen masyarakat seperti kalangan sekolah, komunitas tani, keluarga, dan tokoh masyarakat.

“Selain meningkatkan kesadaran masyarakat, kampanye juga bertujuan untuk melihat adanya perubahan perilaku masyarakat berkaitan dengan kesiap-siagaan dan pengurangan risiko,” ujarnya.

Pemahaman Risiko Bencana Masyarakat di Kabupaten Manggarai

Sumber: Project Baseline Report (ARC and PMI)

Demi kelancaran program, PMI Pusat dan Amcross juga turun ke lapangan untuk melakukan assessment. PMI Kabupaten Manggarai menerima program tersebut dengan sepenuh hati. Akhirnya, disepakati program dilaksanakan di Kecamatan Reok, karena berkaitan dengan DAS.

“Apalagi lagi kawasan ini sering dilanda banjir dan longsor. Jadi dengan pertimbangan itu semua, disepakati dilaksanakan di Reok. Dengan beberapa kegiatan pelengkap lainnya,” ia menegaskan.

Relawan SIBAT

Kepala Program PMI Kabupaten Manggarai Tommy Hikmat mengatakan, Program DAS-CORTA mengarah pada tiga hal penting. Pertama, penguatan kapasitas masyarakat tentang kebencanaan. Kedua, tentang pengembangan mata pencaharian masyarakat (livelihood).

Ketiga, berkaitan dengan nature base solution. “Jadi teman-teman relawan bersama dengan masyarakat membibitkan tanaman kayu. Tanaman ini digunakan untuk menguatkan lingkungan di lokasi-lokasi rawan,” jelasnya.

Selain itu, PMI Kabupaten Manggarai beserta aparat pemerintahan dan warga membentuk Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT). Setelah terbentuk, PMI kemudian makin intens memberikan pelatihan terkait PRB dan livelihood.

“Kami fokuskan pelatihannya pada pemberdayaan masyarakat. Di sini mereka dikuatkan tentang manajemen kebencanaan. Mereka menggali masalah di desa mereka berkaitan dengan bencana,” kata Tommy.

Warga Kelurahan Mata Air, Kecamatan Reok bernama Yakob mengaku terbantu dengan kampanye dan sosialiasi PMI. Ia juga merasa senang dengan terbentuknya SIBAT di kelurahannya.

“Kami mendukung program-progam PMI dan SIBAT. Dan kami juga siap membantu mereka jika dibutuhkan. Karena kami sadar bahwa tempat tinggal kami ini memang rawan bencana,” tuturnya.

Tommy mengaku lega dan bersyukur dengan respons masyarakat Kecamatan Reok yang cukup baik dalam menyambut program ini. Ia juga meminta SIBAT dan warga agar memberikan umpan balik terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di lapangan.

Komentar

Your email address will not be published.

Go toTop

Jangan Lewatkan

Kisah Antara Dua Desa

Penduduk Desa Bajak berjumlah 1.550 jiwa yang terbagi dalam 404

Wae Pesi yang Ramah juga ‘Pemarah’

Untuk mengingatkan warga saat banjir tiba, anggota SIBAT telah memasang
toto slot situs togel situs togel
toto slot
slot88